Tentang SosioHumanitas Unla

SosioHumanitas Unla merupakan Jurnal Ilmu-ilmu Sosial & Humaniora Universitas Langlangbuana.

Sosiohumanitas berisi karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran berdasarkan kajian literatur yang dimuat dalam bentuk media cetak oleh LPPM Universitas Langlangbuana Bandung.

Materi yang dibahas mencakup masalah dan isu-isu yang aktual mengenai aspek sosial budaya dan kemanusiaan lainnya.

ISSN 1410-9263.

Model Laporan Keuangan Event Organizer Sesuai Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

(Studi Kasus Pada PT. BSN Di Bandung)


Oleh:
Mirna Nurwenda1), Enang Narlan SAP. 2)
1)Dosen Tetap Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Unla Bandung
E-mail: mirwenda@gmail.com
2)Dosen Tetap Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Unla Bandung
E-mail: enang_narlan@yahoo.co.id




ABSTRAK

Event Organizer (EO) adalah perusahaan yang sedang berkembang, bergerak dibidang jasa pemasaran produk. Tujuan penelitian adalah menyusun model laporan keuangan untuk EO, karena sampai sekarang Ikatan Akuntan Indonesia belum mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan khusus. Standar ini berguna sebagai bagian dari prinsip akuntansi yang diterima umum. Walaupun demikian laporan keuangan yang ada disusun dan disajikan agar sesuai dengan Kerangka Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan sampel berupa periode penelitian. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan angket terhadap personil maupun laporan keuangan PT. BSN dari tahun 2006 sampai 2010. PT. BSN adalah salah satu EO yang memasarkan produk rokok, makanan, minuman, dan lain-lain.
Laporan keuangan yang disusun dan disajikan PT. BSN sesuai Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi, kecuali Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keungan. Selama tahun 2006 sampai 2010 PT. BSN belum menyajikan kedua komponen laporan keuangan tersebut. Neraca dan Laporan Laba Rugi PT. BSN disusun dengan asumsi dasar akrual dan kelangsungan usaha. Laporan keuangan kecuali Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan dari tahun 2006 sampai 2010 belum dibuat. Laporan keuangan yang dibuat PT. BSN dapat dijadikan model untuk perusahaan sejenis, kecuali Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Kata kunci: Event, Organizer, Pemasaran, Standar, dan Laporan Keuangan


ABSTRACT

Event Organizer (EO) is a profit oriented organization, moved as a “sales” for other organization, for instance cigarettes, food, and drink producers. The research is to reveal a model of EO’s financial statements for this industry. Until now, Ikatan Akuntan Indonesia not yet produced Statement of Financial Accounting Standard for this organization. This standard is useful, as a part of Generally Accepted Accounting Principles. Financial statements that have made by EO has prepared the same as Framework For The Preparation And Presentation Of Financial Statements.
Research metod that we applied is Descriptif Method with sample in form of research periode, from 2006 to 2010. Data is gained by observation, interview, and questionnaire to personnel of PT. BSN in Bandung. The result is Balance Sheet and Income Statement of PT. BSN have been prepared, the same as the Framework, but  Cash Flows and Notes To Financial Statements have not been prepared and presented. Balance Sheet and Income Statements has prepared using Accrual Basic and Going Concern Assumption . Financial Statements that have been prepared by PT. BSN can be a model for another Event Organizers.
Keywords: Event, Organizer, Marketing, Standard, and Financial Statements.



PENDAHULUAN

Setiap perusahaan yang didiri- kan memerlukan pelaporan keuangan, yang tujuannya untuk menginformasi- kan harta dan pertumbuhan hartanya. Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Event organizer (EO) adalah perusahaan yang belum diatur penyusunan laporan keuangannya oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK adalah bagian dari prinsip akuntansi yang diterima umum. Laporan keuangan yang dibuat EO telah memenuhi Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPLK), yang merupakan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.

Permasalahan
1. Apakah Ikatan Akuntan Indonesia sudah menyusun Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan  EO?
2. Apakah laporan keuangan yang dibuat EO sudah memenuhi Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan?
3. Sejauh mana laporan keuangan yang dibuat EO menyimpang dari KDPLK?

Tujuan Penelitian
1. Memberikan acuan pembuatan laporan keuangan bagi praktisi EO.
2. Membuktikan bahwa laporan keuangan EO sudah memenuhi KDPLK.
3. Mencari penyimpangan-penyim- pangan laporan keuangan EO dari KDPLK.


TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi merupakan sistem informasi, yang menyelenggarakan berbagai sistem operasi untuk menghasilkan informasi yang relevan. Berbagai operasi yang mengitarinya adalah:
Mencatat data ekonomi (pengumpulan data)
Memelihara penyimpanan data (pemeliharaan data), dan
Menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan (menghasilkan informasi)

Akuntansi adalah bahasa bisnis, artinya ia merupakan alat untuk mengemukakan kejadian-kejadian penting dalam bisnis dan meng- ikhtisarkannya. Akuntansi dapat digambarkan sebagai informasi keuangan yang diperlukan oleh semua fungsi dalam entitas misalnya suatu perusahaan. Informasi keuangan kunci, misalnya menggambarkan hasil operasi selama periode akuntansi dan posisi harta dan ekuitas pada akhir periode akuntansi. Berbagai pemakai- nya, baik yang ada dalam perusahaan maupun dari luar entitas perusahaan, menggunakan informasi ini untuk berbagai tujuan (Wilkinson, et al., 2000).

Laporan keuangan dibuat dengan asumsi dasar (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009):
Dasar Akrual. Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang di susun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Kelangsungan Usaha. Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Karena itu perusahaan diasumsikan tidak ber- maksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau keinginan itu timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.

Laporan keuangan merupakan produk dari Sistem Informasi akuntansi. Laporan keuangan terdiri dari Neraca, laporan laba Rugi, dan laporan Arus kas. Neraca atau “balance sheet fungsinya melaporkan harta, hutang, dan ekuitas pemegang saham dari suatu perusahaan pada satu tanggal tertentu (Kieso, et al., 2001). Laporan Laba Rugi atau “income statement” adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu (Kieso, et al., 2001). Laporan Arus kas atau “statement of cash flows” adalah suatu ikhtisar yang rinci dari semua arus kas masuk dan keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama periode waktu tertentu (Kieso, et al., 2001).

Laporan keuangan yang lengkap dapat dilihat dalam PSAK Nomor 1 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009) yang terdiri dari:
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan


METODE PENELITIAN

Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah menyusun data mentah, merapikan- nya, meringkasnya, dan menyajikan ringkasan sehingga kita dapat menganalisisnya (Sugiama, 2008).  Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memaparkan keadaan perusahaan yang sebenarnya serta menganalisis dan menginterpretasikan data dan fakta yang diperoleh untuk menarik kesimpulan secara umum mengenai perusahaan tersebut.
Sampel berupa laporan keuangan periode tahun 2006 sampai dengan 2010. Selain laporan keuangan juga Struktur Organisasi beserta deskripsi kerjanya (job description). Data dikumpulkan dengan cara observasi langsung di lokasi perusahaan, dan menyebarkan kuesioner.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada mulanya hanya memasar- kan produk rokok keluaran Philip Morris Amerika seperti Marlboro, secara direct selling. Kemudian pada tahun-tahun sekarang ini selain rokok juga makanan, minuman dan lain-lain.

Dalam perjalanannya, sampai sekarang sudah terbentuk 14 Area yang tersebar di seluruh Indonesia. Area adalah cabang/agen sebagai kepanjangan tangan perusahaan. Area-area tersebut adalah: Medan, Jakarta, Bandung, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, Aceh, Lhoksemawe, dan Batam. Setiap area dipimpin oleh seorang Branch Supervisor, yang dulu disebut OS (operasional supervisor). Ada area-area yang membawahi subarea (subseksi) dan dipimpin oleh Asisten Branch Supervisor. Misalnya Area (section) Bandung membawahi sub- seksi Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Sukabumi, dan Purwokerto.

Tabel 1 menggambarkan Perbandingan Laporan Keuangan PT BSN dengan SAK.


Tabel 1: Perbandingan SAK dengan LK EO


No.

SAK
Laporan Keuangan EO (dalam ribuan rupiah)
Sesuai (S)
Tidak
Sesuai (TS)

Thn 2006

Thn 2007

Thn 2008

Thn 2009

Thn 2010
1.Asumsi Dasar
a.   Dasar Akrual; Penyusutan aset tetap
73.739
279.593.328
206.778
493.346
301.974
S
b.   Dasar Kelangsungan Usaha; laba periode berjalan
2.735.345
1.879.429
4.909.896
4.757.958
2.442.519
S
2.Komponen posisi keuangan
a.   Aktiva: Lancar, dan Tetap
7.562.757
265.725
11.178.730
1.248.208
23.040.862
1.747.443
26.477.968
875.047
30.598.277
894.549
S
b.   Kewajiban; Total Kewajiban
2.283.040
5.406.533
11.874.350
9.681.102
11.376.141
S
c.   Ekuitas; Total Ekuitas
6.045.442
7.924.871
13.834.769
18.592.728
21.037.499
S
3.Komponen laporan keuangan
a.   Neraca; Net Aset
6.045.442
7.924.871
13.834.769
18.592.728
21.037.499
S
b.   Laporan Laba Rugi; Pendapatan, dan Beban Operasi
29.929.700
25.343.404
31.828.402
27.667.757
33.852.751
25.026.473
38.742.136
33.899.276
33.872.821
31.695.683
S
c.   Laporan Perubahan Ekuitas; Laba Ditahan
4.445.442
6.324.871
11.234.769
15.992.728
18.437.499
S
d.   Laporan Arus Kas; Sumber dan Penggunaan Kas
-
-
-
-
-
TS
e.   Catatan atas laporan keuangan; Daftar Pemegang Saham
-
-
-
-
-
TS



KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Laporan Keuangan yang dibuat EO khususnya di PT. BSN bisa dijadikan acuan pembuatan laporan keuangan bagi praktisi Event Organizer lainnya.
2. Laporan Keuangan yang dibuat oleh PT BSN sudah sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, yaitu sudah memenuhi asumsi dasar dan komponen laporan keuangan yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi.
3. Kekurangan yang ada pada komponen Laporan Keuangan PT BSN adalah tidak adanya Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan Keuangan. Hal ini tidak sesuai dengan SAK. Dalam SAK kedua jenis laporan ini harus ada.

Saran
Bagi praktisi EO khususnya PT BSN agar membuat Neraca dan Laporan Laba Rugi yang formatnya seperti pada tabel 4 dan 5.




Tabel 4: Neraca EO tanggal 31 Desember 20...

I.
A S E T
Rp
II.
KEWAJIBAN
Rp

ASET LANCAR
Kas dan Bank
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Biaya Dibayar Dimuka
Persediaan Barang
Perlengkapan


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha
Hutang Pajak
Hutang Biaya


Total Aset Lancar


Total Kewajiban Lancar


INVESTASI JK PANJANG


KEWJBN JK PANJANG


ASET TETAP
Harga Perolehan Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap


Total Kewajiban


Total Aset Tetap

III
EKUITAS
Modal
Laba Ditahan





Total Ekuitas


TOTAL ASET


TOTAL KEWJBN DAN EKUITAS



Tabel 5: Laporan Laba Rugi EO untuk Tahun yang berakhir tgl …

I
PENDAPATAN
DEBET
KREDIT
II
BEBAN OPERASIONAL LANGSUNG



Gaji sales, Team, Koordiantor, Talent, Merchandiser, Driver, Helper, dan Woro-woro



Tunjangan Sales, Team, dan Driver



Beban Penginapan dan Perjalanan Dinas



Beban Sewa Kendaraan



Bahan Bakar, Tol, dan Parkir



Konsumsi



Venue



Beban Sewa Sound, Lighting, Stage, Flloring, Tenda/kursi/meja, Alat Kom & Multimedia



Beban Sewa Rigging, Mekanikal & Elektrical



Beban Jasa Pembuatan Animasi & Konsep



Beban Perlengkapan, Photocopy, dan Percetakan



Kompensasi & Perijinan



Laundry, Seragam, dan Make Up.



Beban Dekorasi & Branding



Beban Dokumentasi



Beban Paket Pengiriman



Beban Hadiah



Beban Promosi & Publikasi



Beban Asuransi


III
BEBAN OPERASIONAL TIDAK LANGSUNG



Gaji Direksi dan Staf



Paket/Posa



ATK dan Meterai



Listrik, Air, dan Telpon



Internet & Surat kabar



Pemeliharaan Peralatan



Perijinan



Perlengkapan



Sewa Kendaraan



Bahan baker, tol, dan parker



Entertainment



Hotel, Transport, & akomodasi perjalanan dinas



Sumbangan Lingkungan



Rapat



Beban Penyusutan Aset Tetap



Beban Piutang Tak Tertagih



Total Beban Operasi


IV
LABA OPERASI



Pendapatan & Beban Lain-lain


V
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK



Pajak Penghasilan Badan


VI
LABA (RUGI) SESUDAH PAJAK





DAFTAR PUSTAKA

Budiman Subrata Niaga, PT., (2010),  Standar Operasional Prosedur Administrasi dan Keuangan, Bandung: PT. BSN
Ikatan Akuntan Indonesia, (2009), Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 2009, Jakarta: Salemba Empat
Kieso, D. E., Weygandt, J.J., Warfield, T.D., (2001), Intermediate Accounting, New York: John Wiley & Sons, Inc.
Sugiama, A. G., (2008), Metode Riset, Bisnis dan Manajemen, Bandung: Guardaya Intimarta.
Wilkinson, J.W., Cerullo, M.J., Raval, V. dan Wong-On-Wing, B., (2000), Accounting Information System, Essential Concepts and Applications, New York USA: John Wiley & Sons, Inc.