(Studi kasus di SMAN 3 Bandung)
Oleh:
Rosmalawati Djanab Chatib, Ilyas
Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana Bandung
e-mail: ilyas_1964@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Sekolah yang berbasis Teknologi Informasi ini dapat mendukung kegiatan
pembelajaran di sekolah, dengan studi kasus di SMA Negeri 3 Bandung. Penelitian
dilakukan Agustus sampai Oktober 2010,
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah stakeholder terkait antara lain Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru, siswa, Tata Usaha, Tim SIM, pustakawan, dan Komite Orang Tua Siswa. Penelitian dibagi tiga tahap yaitu tahap orientasi, eksplorasi, dan member check. Data dikumpulkan dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara dan triangulasi, dengan menggunakan pedoman observasi, dokumentasi dan pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian. Analisis data dilakukan dengan cara unitizing dan pengkatagorian serta analisis komputer dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa SIM dengan teknologi informasi dan telekomunikasi yang modern sangat mendukung kegiatan pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini kemudian dilakukan pemetaan siklus pengembangan pembelajaran yang menghubungkan antara pencapaian kinerja siswa/guru/staf dengan target kinerja dan penyusunan strategi pelaksanaan pembelajaran. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa SIM memainkan peranan penting dalam hal memfasilitasi perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah yang telah dituangkan pada Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Induk Pengembangan (RIP). Selanjutnya SIM memfasilitasi metodologi dan media pelaksanaan pembelajaran dengan merekam aktivitas baik di kelas maupun di laboratorium yang dapat dimonitor oleh Kepala Sekolah melalui CCTV. Seluruh data yang tersimpan dalam SIM inilah yang diolah menjadi informasi yang digunakan oleh Kepala Sekolah dan tim untuk melakukan analisis dan menyusun atau mengubah strategi pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar agar dapat mencapai kinerja yang diharapkan. Pendayagunaan SIM secara optimal tidak lepas dari peningkatan kemampuan SDM. Hal ini dapat berjalan dengan baik karena didukung penuh oleh Komite Sekolah melalui pendanaan maupun pelatihan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penerapan SIM di SMAN 3 Bandung mempunyai dampak positif terhadap proses belajar mengajar.
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah stakeholder terkait antara lain Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru, siswa, Tata Usaha, Tim SIM, pustakawan, dan Komite Orang Tua Siswa. Penelitian dibagi tiga tahap yaitu tahap orientasi, eksplorasi, dan member check. Data dikumpulkan dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara dan triangulasi, dengan menggunakan pedoman observasi, dokumentasi dan pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian. Analisis data dilakukan dengan cara unitizing dan pengkatagorian serta analisis komputer dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa SIM dengan teknologi informasi dan telekomunikasi yang modern sangat mendukung kegiatan pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini kemudian dilakukan pemetaan siklus pengembangan pembelajaran yang menghubungkan antara pencapaian kinerja siswa/guru/staf dengan target kinerja dan penyusunan strategi pelaksanaan pembelajaran. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa SIM memainkan peranan penting dalam hal memfasilitasi perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah yang telah dituangkan pada Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Induk Pengembangan (RIP). Selanjutnya SIM memfasilitasi metodologi dan media pelaksanaan pembelajaran dengan merekam aktivitas baik di kelas maupun di laboratorium yang dapat dimonitor oleh Kepala Sekolah melalui CCTV. Seluruh data yang tersimpan dalam SIM inilah yang diolah menjadi informasi yang digunakan oleh Kepala Sekolah dan tim untuk melakukan analisis dan menyusun atau mengubah strategi pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar agar dapat mencapai kinerja yang diharapkan. Pendayagunaan SIM secara optimal tidak lepas dari peningkatan kemampuan SDM. Hal ini dapat berjalan dengan baik karena didukung penuh oleh Komite Sekolah melalui pendanaan maupun pelatihan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penerapan SIM di SMAN 3 Bandung mempunyai dampak positif terhadap proses belajar mengajar.
Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Sekolah, Proses Belajar Mengajar.
ABSTRACT
A descriptive - qualitative study regarding the role
of School Management Information Systems (MIS) in supporting the learning
process in SMAN 3 Bandung was conducted from August to October 2010. The
informants are stakeholders include the head master, the vice head master,
teachers, students, librarians, school committee and parents. The study went
through orientation, exploration and member check stages. During these stages,
data was collected through observation, interview and triangulation; and was
analyzed by unitizing and categorization using SPSS software. The study shows
that SMAN 3 Bandung has made the full use of MIS and the associated computing
facilities to improve the effectivity of learning process. By constructing the
learning management cycle and mapped the role of MIS, it was shown that MIS has
facilitated the preparation of day to day learning activities, facilitated the
delivery of learning materials in multimedia form, enabled the real time
monitoring of these activities via CCTV and collected the evaluation results.
This information had assisted the school headmaster and the management team to
perform strategic analyses and to accordingly adjust the management and
education strategies, in achieving and maintaining its performance indicators,
such as the reputation as an international-rated school. The availability of
MIS and its ease of access throughout the school had significantly motivated
the teachers, students and other staffs, and improved the quality of learning
process. This supportive atmosphere was attributed to the school committee that
had provided the network, hardware and software as well as the required user
training and network maintenance. Overall it was concluded that the MIS and its
availability has a significant positive impact on the learning process in SMAN
3 Bandung.
Keywords: School Management Information Systems, learning
process.
Aktivitas pendidikan memerlukan suatu proses kegiatan
berkesinambungan yang harus didukung oleh setiap unit atau bagian yang terkait
dalam suatu sekolah. Hal ini perlu didukung dengan tatanan struktur kerja pada
organisasi yang sangat berperan dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan
tersebut.
Namun hasil yang dicapai hingga saat ini belum optimal,
dikarenakan alur kerja dan proses bisnis pendidikan yang dijalankan hingga saat
ini belum maksimal. Penyebab utamanya adalah kurang- nya perencanaan awal,
persiapan material, dan dukungan penuh dari seluruh perangkat sumber daya yang
ada terhadap kegiatan pendidikan yang akan dijalankan.
Salah satu pemecahan yang dapat digunakan untuk
mengatasinya adalah dengan menggunakan suatu
sistem dengan pendekatan penataan
struktur kerja yang sistematis. Pendekatan
ini menggunakan sistem informasi. Sistem informasi (SI) merupakan
kumpulan komponen dalam organisasi atau lembaga yang berhubungan dengan proses
penciptaan dan pengaliran informasi. Keandalan suatu SI dalam sebuah lembaga
terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat menghasilkan
aliran informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan bagi
kepentingan lembaga tersebut.
Menurut
Wahab (2008), agar SI tersebut dapat berjalan seperti yang diharapkan, maka
dibutuhkan pengelolaan terhadap sistem tersebut yang kemudian dikenal dengan
istilah Pengelolaan Sistem Informasi (Management
Information System = MIS) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Keberhasilan
pendidikan di sekolah menengah atas akan dicapai apabila didukung oleh
informasi yang dikelola dengan baik oleh SDM yang andal menjadi sistem
informasi. Sedang SIM dibangun untuk mendukung proses
yang berjalan dalam organisasi pendidikan, yang mencakup proses perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian. Secara akurat SIM harus dapat memberikan
informasi mengenai kondisi riil organisasi. Salah satu Sistem Informasi
Manajemen yang penting adalah SIM Sekolah yang merupakan bagian dari SIM
Pendidikan.
SIM
Sekolah diharapkan dapat menunjang administrasi/manajemen sekolah dan kegiatan
belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). SIM Sekolah
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mempermudah pengolahan, pencarian
dan pembuatan laporan data sekolah, mulai dari penerimaan siswa hingga
kelulusan, data alumni serta dilengkapi dengan program akuntansi/keuangan untuk
mengolah data keuangan sekolah, seperti pembayaran siswa, pengeluaran uang dan
lain-lain.
SIM Sekolah mendukung peningkatan kualitas pendidikan
dan pengajaran yang merupakan fokus dari setiap operasional sekolah. Di samping
itu sekolah harus mengambil keputusan-keputusan penting dalam mengembangkan
dirinya. Untuk pengambilan keputusan tersebut dibutuhkan data yang akurat. SIM
Sekolah yang baik merupakan solusinya.
Sejalan dengan hal itu sebagai suatu organisasi
pendidikan di SMA Negeri 3 Bandung tidak mau ke tinggalan dalam hal TI
dengan cara melengkapi sarana dan prasarananya, seperti hardware, software dan juga brainware
dalam melayani masyarakat akan kebutuhan informasi manajemen sekolah. Saat
ini di mana TI sudah sangat berkembang, peranan TI tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan sehari-hari juga dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan salah
satu kegiatan operasional sekolah.
Apakah proses pendidikan dengan berbagai faktor atau
variabel yang mendukung akan memperlancar kegiatan pembelajaran sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional? Selanjutnya
masih dipertanyakan bagaimana dukungan sistem informasi manajemen terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk menjawab pertanyaan
itu dilakukan penelitian dengan judul di atas, dengan membatasi masalah pada
kegiatan pembelajaran saja.
Penelitian dilakukan
di SMAN 3 Bandung, menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui
tahap-tahap: orientasi, eksplorasi dan member
check. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi,
wawancara dan triangulasi; sedang analisis data dilakukan dengan cara unitizing, pengkatagorian dan dengan
bantuan komputer.
Diharapkan hasil
penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan Kepala Sekolah bersama timnya
dalam memelihara dan meningkatkan kemampuan SIM Sekolah, dalam memfasilitasi perencanaan pembelajaran,
metodologi dan media pelaksanaan pembelajaran yang sesuai standar kompetensi dan
standar nasional, sehingga mereka dapat dengan efisien memandu kegiatan
pembelajaran dalam rangka mencapai kinerja yang diharapkan.
Urgensi penelitian ini adalah untuk mencari salah satu alternatif pendukung proses pembelajaran yang efektif
dan efisien dalam rangka pengambilan keputusan dan pemecahan masalah pembelajaran dengan cepat, tepat,
akurat, ringkas tapi lengkap, sehingga mutu pembelajaran meningkat sesuai
kebutuhan.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM adalah sebuah sistem yang
terpadu untuk mengorganisasi dan
mengolah serta menyajikan data dan informasi tentang masa lalu, saat ini
dan proyeksi masa depan, baik berkaitan dengan kegiatan internal maupun eksternal organisasi. Dengan demikian
SIM dapat mendukung proses manajemen yang terdiri dari proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan fungsi-fungsi
operasional organisasi dengan cara mengolah data dan memberikan informasi yang
sesuai secara tepat dalam rangka mengarahkan proses pengambilan keputusan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. SIM dibangun untuk
mendukung proses yang berjalan dalam organisasi, di mana tercakup di dalamnya:
proses perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Secara akurat SIM harus
dapat memberikan informasi mengenai kondisi riil organisasi. Salah satu contoh
dari SIM adalah SIM Sekolah yang merupakan bagian dari SIM Pendidikan. SIM Sekolah
ini didukung oleh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), karena SDM
merupakan aset yang sangat berharga bagi organisasi. Manajemen SDM merupakan
pilar fungsi utama organisasi dalam mendukung pola penentuan strategi dan
kebijakan secara terpadu Keputusan-keputusan SDM yang sehat harus didukung oleh informasi
mengenai SDM yang baik (Mc Leod et.al., 2004; Putra, 2004; Amsyah, 2005;
Ellitan dan Anatan, 2007).
Menurut Mc Leod (1995), SIM adalah suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan output berupa
informasi sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Informasi tersebut digunakan oleh pengguna yang manajer maupun non
manajer dalam organisasi saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan
masalah. Sedang Davis (1988) memaparkan, bahwa komponen SIM berbasis komputer
meliputi: Hardware; Software; Data-base
(file), Prosedur kerja; dan Brainware.
Menurut Amsyah (2005), langkah-langkah pengolahan yang
dilakukan SIM, umumnya dimulai dari item/field,
record, file, dan data-base. Item adalah bagian terkecil data; record adalah kumpulan beberapa item;
file adalah kumpulan record. File diperlukan untuk berbagai macam
keperluan informasi pekerjaan unit-unit kerja. Kumpulan file yang berkaitan secara logis dan diorganisasikan dengan
berbagai cara untuk mengurangi duplikasi data dan untuk kemudahan memperoleh
gabungan fakta-fakta yang diperlukan, disebut database. Contoh database sekolah adalah jadwal sekolah,
yang berisi: file-file dari nama
guru, nama mata pelajaran, hari, tanggal dan jam pelajaran, nomor ruang kelas,
jumlah siswa per kelas, dan sebagainya.
SIM meliputi keseluruhan jaringan penyedia informasi
yang berfungsi untuk pengambilan keputusan. Informasi yang dapat berfungsi bagi
pengambil keputusan, adalah informasi yang uniformitas, lengkap, jelas dan
tepat waktu. Jadi SIM yang efektif adalah SIM yang dapat berfungsi dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang lebih baik. Agar dapat
dimanfaatkan oleh anggota organisasi, SIM perlu memiliki kualitas teknik yang
lebih baik dan mendapatkan reaksi positif dari penggunanya (Fattah, 2008).
1. Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Pendidikan
SIM Pendidikan merupakan
perpaduan antara Sumber Daya Manusia (SDM) dan aplikasi TI untuk memilih,
menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses
pengambilan keputusan bidang pendidikan. SIM pendidikan adalah suatu sistem
yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan
pada kegiatan manajemen dalam lembaga pendidikan (Rochaety, dkk., 2006).
2. Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Sekolah
Menurut Rochaety, dkk. (2006), integrasi dari setiap sub
SIM Pendidikan akan menghasilkan SIM Sekolah yang akurat sebagai subsistem
pendukung keputusan bidang pendidikan. Misalnya, keputusan manajemen keuangan,
keputusan manajemen operasional pendidikan, keputusan manajemen SDM
pendidikan, dan keputusan tentang
publikasi pendidikan (Gambar 2.1.).
Gambar 2.1.
Sistem informasi manajemen pendidikan (McLeod, 2004)
Di samping sub SIM Pendidikan, terdapat subsistem
lainnya dalam proses pengambilan keputusan, yaitu Sistem Informasi Akuntansi,
Sistem Pendukung Keputusan, Fakta yang ada di lapangan, dan Sistem Berbasis
Pengetahuan. Hal ini sangat diperlukan
untuk menetapkan kepu- tusan yang akan diambil sebagai solusi atas permasalahan yang
dihadapi dalam manajemen pendidikan (Gambar 2.2.).
SIM sekolah diharapkan sangat bermanfaat tidak hanya
bagi para pengambil keputusan bidang pendidikan, tetapi sangat berguna bagi
masyarakat sebagai salah satu sub- sistem dan control society,
terutama dalam proses operasional lembaga pendidikan dengan penyajian kualitas
jasa pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan. Bila semua informasi yang
diberikan oleh SIM Sekolah tersebut, dapat diakses oleh pengguna /Sumber Daya
Pendidikan (SDP) yang membutuhkannya dengan baik tentu saja akan meningkatkan
kinerja SDP tersebut Hal ini akan mendukung kelancaran sistem pembelajaran
(Rochaety, 2006).
Ditambahkan oleh Rochaety, dkk. (2006), bahwa dalam
pengambilan keputusan, informasi yang diperlukan haruslah lengkap dan memiliki
sifat-sifat tertentu (akurat, up to date, komprehensif, relevan dan memiliki kesalahan
baku kecil).
Sedang menurut Sudrajat (2008) untuk suatu sekolah,
biasanya data dikelompokkan menjadi 8 kelompok SIM:
a. Sistem
Informasi Manajemen Sekolah yang akan
memuat: Visi, Misi, Tujuan sekolah, Fasilitas, Program-program, dll.
b. Sistem
Informasi Manajemen Personalia, yang
berisi: data guru, dan staf pengelola yang terdaftar di sekolah yang memuat:
biodata, pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, riwayat pendidikan, riwayat
karier, riwayat pelatihan, tingkat kehadiran, info gaji dan lain-lain.
c. Sistem
Informasi Manajemen Sarana dan Prasarana
yang memuat manajemen aset sekolah, mulai dari penomoran aset, lokasi aset,
penggunaan aset, umur aset, jumlah aset dan kondisi aset.
d. Sistem
Informasi Manajemen Keuangan, yang
berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa, seperti SPP, uang pembangunan,
dan biaya-biaya lainnya. Data pembayaran ini akan ditampilkan dalam bentuk atau
format laporan untuk memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan dan
evaluasi seperti: (1) Laporan siswa yang melakukan pembayaran, (2) Laporan
siswa yang sudah melakukan pembayaran, dan (3) Laporan-laporan yang berkenaan
dengan honor guru dan karyawan.
e. Sistem
Informasi Manajemen Siswa, yang memuat data penerimaan siswa baru, biodata
siswa, pengelolaan kenaikan kelas siswa, pengelolaan lulusan/alumni, pencetakan
kartu siswa, pengelolaan kedisiplinan siswa.
f. Sistem
Informasi Manajemen Akademik: yang berisi pengelolaan kurikulum, penjadwalan
satuan pengajaran, nilai akademik siswa dan laporan hasil studi siswa, serta
prestasi siswa dalam kegiatan PBM.
g. Sistem
Informasi Manajemen Perpustakaan, yang berisi pengelolaan buku, pengelolaan
anggota, transaksi peminjaman dan pengembalian buku, serta manajemen arsip
digital.
h. Sistem
e-learning: sistem ini akan berisi
proses pendidikan mengguna kan
sistem online, maupun internet bagi
siswa dan guru berupa modul sekolah, tanya jawab, kuis online, dan tugas online.
SIM Sekolah di
SMAN 3 Bandung
Secara kelembagaan di SMAN 3 Bandung sudah
terselenggarakan SIM Sekolah berbasis TI, yang melakukan pengolahan semua data
menggunakan komputer. Misalnya
pengolahan data pendidikan yang dilakukan mulai dari data penerimaan siswa
baru, data siswa, data guru, data staf non-guru, data mata pelajaran, jadwal pelajaran, data
aset sekolah, data keuangan, dll. Dalam
rangka mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan informasi yang
sangat pesat, serta untuk memenuhi berbagai layanan pengolahan data yang diperlukan,
khususnya guna penyelenggaraan kegiatan administrasi pendidikan di SMAN 3
Bandung, mulanya pihak manajemen sekolah bekerjasama dengan pihak swasta untuk
mengembangkan SIM Sekolah yang dapat melayani informasi kegiatan akademik
sekolah. Namun sekarang penyelenggaraan SIM Sekolah tersebut sudah lancar dan
dapat digambarkan sebagai berikut (Gambar
3.1):
a. Kep.Sek a.Hardware
b. Wakasek b.Software
c. TU c.Brainware
d.
Keuangan d.Database
e. Guru e.Prosedur
f. Siswa f.Jaringan (LAN)
g.
Komite/Ortu SIM Sekolah
h.
Pustakawan
Gambar 3.1. Siklus sistem informasi
Input dalam SIM Sekolah adalah data akademik/pembelajaran
dan administrasi siswa. Data tersebut diperoleh dari berbagai unit kerja yang
saling terkait, antara lain: Kepala Sekolah, Wakasek (Kurikulum, Kesiswaan, Sarana, Humas), Tata usaha,
Keuangan, Guru, Siswa, Komite dan Pustakawan. Banyaknya unit-unit yang terlibat
dalam input data pada SIM Sekolah menunjukkan bervariasinya komponen data yang
menunjang kondisi akademik setiap siswa.
Data tersebut selanjutnya diolah pada sistem proses
pengolahan data (SIM Sekolah). Pengolahan ini melibatkan: (a) Hardware, (b)
Jaringan komputer, (c) Software,
(d) Brainware
(Petugas Pengoperasian), (e) data-base,
(f) Prosedur.
1. Pendayagunaan Hardware, Jaringan komputer dan Software pada SIM Sekolah di SMAN 3
Bandung
Dengan melibatkan unsur-unsur di atas data input
diproses, sehingga memberikan informasi yang akurat sebagai layanan dan sistem
pendukung keputusan. Di SMAN 3 Bandung, proses ini telah berjalan cepat
(pelayanan informasi yang diberikan mudah diakses dan tidak membutuhkan waktu
yang lama), telah dilakukan dengan tepat (pelayanan informasi yang diberikan
sudah sesuai dengan program pembelajaran yang telah ditentukan manajemen
sekolah), dan juga andal (pelayanan
informasi dapat dipercaya).
Hal ini dapat berjalan dengan lancar berkat adanya media
koneksi jaringan yang terdiri dari: wireline
atau kabel (60 node dengan
workgroup SMAN 3 Bandung), dan wireless (di area aula, ruang guru,
ruang kepsek, selasar parkir motor, taman dan mesjid). Sedang koneksi intranet online 24 jam di sekolah yang
terintegrasi dengan LAN Sekolah dengan menggunakan provider Speedy dan Quasar. Ditopang oleh kondisi hardware dan software yang baik, cukup canggih, lengkap, dan terkini. Seperti personal computer (PC) dengan
spesifikasi berupa pentium IV, telah
tersedia masing-masing satu unit komputer di setiap ruangan (ruang Kepsek, TU,
Keuangan, Perpustakaan, server,
BK/BP, Akselerasi, kurikulum, lab. Biologi, lab.Kimia), kecuali ruang kelas.
Bahkan di ruang guru ada 12 unit komputer, di ruang laboratorium komputer
sebanyak 51 unit dan di ruang laboratorim bahasa ada 50 unit.
Untuk fasilitas yang mobile,
SMAN 3 memiliki 20 unit Laptop lengkap dengan program yang dibutuh kan. Para guru
dapat menggunakannya dalam melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif,
inovatif dan menyenangkan yang terlihat dari kondisi siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan semangat tinggi dan penuh perhatian. Sedang kondisi software dilengkapi dengan sistem
operasi Windows XP, Linux, Widows 7 dan Windows Vista serta program aplikasi
dengan jenis aplikasi yang digunakan dalam sistem operasinya berturut-turut:
(1) Word Processor dengan Jenis aplikasi; (2) Speadsheat dengan MS Excel; (3)
Presentation dengan MS Powerpoint, dan Acrobat Reader; (4) Deskop Publishing
dengan MS Publisher; (5) Graphic Design dengan Photoshop,dan Corel Draw; (6)
Programming dengan Pascal, dan Visual Basic (7) Database dengan SQLServer, dan
MySQL; (8) Internet Browser dengan Internet Explorer, dan Mozilla Firefox; (9)
Web Design dengan Macromedia, Dreamweaver dan HTML; (10) Animation dengan
Swishmax dan Macromedia Flash; (11) Software Pembelajaran dengan CD Interaktif dan VCD/DVD Pembelajaran; (12)
SIM Sekolah dengan Aplikasi Sistem; (13) SIM Perpustakaan dengan Aplikasi Magic
Library dan OPAC; (14) Webside Sekolah dengan www.smn3bdg.or.id
(15) e-learning dengan Moodle. Semua
itu erat kaitannya dengan barometer prestasi siswa dan sekolah.
Di
SMAN 3 Bandung, SIM Sekolah diselenggarakan sesuai visi, misi dan tujuan
sekolah oleh satu tim TIK yang terdiri dari lima orang yaitu seorang
koordinator dan empat orang anggota. Koordinator SIM Sekolah
SMAN 3 Bandung adalah seorang guru TIK yang menguasai seluk beluk operasional
sekolah dan juga seorang ahli Teknologi
Informasi dan Komunikasi di bidang SIM. Sedang empat anggotanya adalah dua
orang guru senior (yang memiliki minat dengan keterampilan yang baik dalam
bidang SIM Sekolah yang berbasis KTSP) dan
Kepala tata usaha serta Kepala Kepegawaian (yang mengikuti pelatihan
dalam tugasnya terus menerus sesuai dengan persyaratan yang dijelaskan
Ardiyansyah, 2002: 16-22). Dengan demikian SIM SMAN 3 memainkan peranan penting
dalam hal memfasilitasi perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan visi, misi
dan tujuan sekolah yang dituangkan pada Renstra dan RIP sesuai Standar
Kompetensi dan Standar Nasional. Ditambah pula dengan informasi yang berkaitan
dengan kebijakan pendidikan mulai tingkat pemerintah, provinsi, dan kota/ kabupaten dengan
pertimbangan, bahwa tingkat akurasinya tinggi, kecukupan dan
sumber datanya jelas, serta lebih spesifik akan mendorong kelancaran proses
pembelajaran dan peningkatan kualitas belajar siswa di sekolah. Informasi
akurat yang diterima sekolah, tampaknya dapat merubah manajemen sekolah dan
layanan belajar menjadi lebih inovatif dan bermutu. Selanjutnya SIM Sekolah
memfasilitasi metodologi dan media proses/pelaksanaan pembelajaran. Hal ini
mendorong guru SMAN 3 untuk melaksanakan pembelajaran dengan persiapan yang
matang. Dengan bantuan komputer, infocus/LCD Proyector serta layar (yang
tersedia di semua kelas X dan XI), pembelajaran dilaksanakan dengan kreatif,
inovatif, mudah, menarik, dan menyenangkan. Tersedia pula beberapa unit
infocus/ LCD
serta layar yang mobile dan dapat
digunakan para guru saat melaksanakan pembelajaran di kelas XII dengan
menggunakan laptop.
Peralatan penunjang TIK lainnya yang dimiliki sekolah adalah:
Scanner (4 unit), Webcam (4 unit), Camera foto (3 unit), Printer (8 unit),
Telepon (2 unit), Facsi-male (1 unit), dan Mesin Fotocopy (3 unit). Semua
peralatan di atas dalam kondisi baik dan siap pakai, karena dimonitor oleh ahlinya secara
berkesinambungan.
Saat ini hampir semua guru di SMAN 3 Bandung memiliki laptop pribadi
(berkat kerjasama Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dengan salah satu
perusahaan Komputer di Bandung).
Data yang diolah dalam implementtasi SIM Sekolah saat
ini adalah:
1)
Data Siswa: Tabel data siswa yang diolah meliputi: (a) Nomor induk siswa; (b)
Nama siswa; (c) Kelas; (d) Tempat/Tanggal Lahir; (e) Nama orang tua; (f) Alamat Orang Tua; (g) Alamat rumah; (h) Asal
SMP; dan (i) Kesehatan.
2)
Data Guru dan Karyawan: Tabel data guru dan karyawan yang
diolah meliputi: (a) Nomor induk pegawai; (b) NUPTK; (c) Nama guru (Tenaga
Pendidik); (d) Nama karyawan (Tenaga Kependidikan); (e) Tempat dan tanggal
lahir; (f) Alamat rumah; (g) Kualifikasi akademik (h) Lama bekerja; (i)
Golongan; dan (j) Kesehatan.
3)
Data Akademik: Tabel Data absensi yang diolah meliputi:
(a) Nomor Induk Siswa; (b) Nama Siswa; (c) Kelas; (d) Jam masuk; (e) Jam
pulang; (f) Absensi; (g) Jadwal Pelajaran; (h) Nilai; (i) Tugas; dan (j)
Keterangan.
4)
Data Keuangan: Tabel data keuangan yang diolah yaitu:
(a) DSP; (b) SSP.
5)
Data Perpustakaan: Tabel data Perpustakaan adalah: (a)
No. ISBN; (b) Subyek; (c) Judul buku; (d) Pengarang; (e) Penerbit; (f)
Klasifikasi; (g) Nomor Anggota; (h) Nama Anggota; (i) Jenis Kelamin Ang- gota; (j) Tanggal
Pinjam; dan (k) Tanggal harus kembali.
Masing-masing data ini disimpan dalam media
penyimpanan fisik (pita rekaman komputer, CD, dan flash-disc) dan dihimpun dalam perpustakaan file. File juga
meliputi keluaran tercetak dalam catatan lain di kertas, mikro film, dll.
2. Pengembangan SIM Sekolah
di SMAN 3 Bandung
SIM SMAN 3 Bandung
telah mengalami pengembangan sebagai berikut:
a)
Sistem Interaksi Sekolah dan
Absensi: Sistem ini digunakan oleh
para siswa untuk melakukan absensi dan mengakses data tentang siswa, seperti
Data Nilai, Data SPP. Data Perpustakaan, dan Data Absensi. Selain itu siswa
juga bisa mengetahui Jadwal Pelajaran, Data Guru dan Data Siswa yang hadir saat
itu. Sedang sistem absensinya digunakan untuk melakukan pencatatan absensi,
mencatat waktu datang dan pulang, disertai dengan pencatatan waktu
keterlambatan siswa. Sistem yang serupa digunakan pula untuk absensi guru dan karyawan. Semua
data ini disimpan dalam file dan diolah oleh SIM Sekolah menjadi informasi yang
disimpan dalam database tertentu yang setiap saat dapat diakses oleh Kepala
Sekolah/ pengguna lainnya bila diperlukan dalam pemantauan disiplin siswa,
guru dan karyawan. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam sistem absensi berupa
1 unit slot barcode reader per komputer; 1 unit komputer P3/P4 yang harus
stabil; 1 unit lemari komputer tertutup yang bentuknya disesuaikan, serta 1
unit jaringan (LAN) yang terhubung ke server. Jumlah komputer disesuaikan
dengan kebutuhan dan jumlah siswa.
b)
Sistem Evaluasi atau Nilai: Merupakan
sistem yang dirancang untuk digunakan oleh para guru untuk menunjang kegiatan
dalam proses penilaian siswa seperti nilai kognitif, nilai psikomotor, nilai
afektif/sikap yang telah disesuaikan dengan KBK dan KTSP. Program ini juga
membantu dalam Proses Konversi Nilai, Proses Nilai Rata-rata, Nilai Rapor beserta
laporan-laporan. Sistem ini terintegrasi dengan Excel dan Scanner LJK. Jadi
pengerjaan nilai bisa dikerjakan di rumah, sehingga membantu guru dalam melaporkan hasil evaluasi
pembelajaran. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam sistem evaluasi dan nilai adalah:
Satu unit Komputer P3/P4 + scanner untuk
admin LJK, 2 unit komputer P3/P4 untuk ruang BK dan ruang guru, serta 1 unit
jaringan (LAN) yang terhubung ke server. Jumlah komputer disesuai- kan kebutuhan terutama
untuk keperluan guru.
c)
Sistem SPP: merupakan program pembayaran SPP/DSP, yaitu program pengimputan transaksi pembayaran
SPP/DSP siswa agar data pembayaran SPP lebih akurat dan datanya tersimpan
dengan baik. Program ini membantu dalam pemeliharaan data SPP/DSP siswa.
Perangkat keras yang dibutuhkan dalam sistem SPP adalah 1 unit Komputer P3/P4 +
print, untuk administrasi dan 1 unit jaringan (LAN) yang terhubung ke server.
d)
Sistem Perpustakaan: yaitu sistem yang digunakan untuk
administrasi buku di perpustakaan meliputi transaksi peminjaman, pengembalian,
data buku, dan laporan-laporan. Sistem menggunakan barcode yang sudah ditempel
pada buku. Perangkat keras yang dibutuh kan dalam sistem
perpustakaan adalah 1 unit komputer P3/P4 + print untuk administrasi dan 1 unit
barcode reader untuk pembacaan buku, dan jaringan (LAN) yang terhubung ke
server. Jumlah router wireless disesuaikan dengan kebutuhan sekolah terutama
jangkauan wireless di lingkungan sekolah.
e)
Digital Library: adalah sistem yang digunakan untuk
mengakses data buku berupa buku elektronik (e-book) yang berbentuk PDF, DOG,
atau EWF. Sistem ini dikembangkan berbasis aplikasi dan berbasis web yang bisa
diakses di lingkungan sekolah menggunakan hostpot. Sistem ini dapat
dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan materi presentasi yang telah tersimpan
diserver; atau digunakan oleh siswa untuk mengunduh materi-materi pelajaran
yang terintegrasi dalam Intranet sekolah.
f)
Sistem SMS Gateway: merupakan
sistem yang digunakan untuk memfasilitasi siswa atau orang tua untuk mengetahui
data absensi, nilai dan sebagainya melalui akses SMS. Sistem ini menggunakan
pola voucher untuk mendapat balasan SMS dari server. Perangkat keras yang
dibutuhkan dalam sistem SMS Gateway adalah 1unit GSM Modem/HP yang terhubung ke
server dan 1 unit SIM Card yang tidak menggunakan no. khusus (4 digit)
3. Pendayagunaan Brainware di
SMAN 3 Bandung
a.
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SMAN 3 Bandung merupakan seorang lulusan
S2 Pendidikan seyogyanya dalam melaksanakan tugas-tugasnya minimal telah
terampil menggunakan Operating System Windows XP dan aplikasi Microsoft Word, Microsoft
Powerpoint.
b.
Guru
Semua guru telah berkualifikasi akademik sarjana, dan
telah terampil menggunakan Operating System Windows XP dan Aplikasi Microsoft
Word dalam membuat administrasi guru, soal ujian dan kaji latih; Microsoft
Excel dalam melakukan pengolahan nilai; serta Microsoft Powerpoint dalam
membuat tampilan presentasi sebagai media pembelajaran.
c.
Tata Usaha
Sebagian besar tenaga kependidikan telah terampil menggunakan Operating System Windows XP dan Aplikasi
Microsoft Office dalam mendukung pekerjaannya di bidang surat menyurat,
administrasi sekolah, keuangan dan kepegawaian.
d.
Laboran
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai laboran Biologi,
laboran Fisika, laboran Kimia, laboran Bahasa mereka telah mampu menggunakan
Microsoft Windows XP dan Microsoft Office.
e.
Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan sudah mampu menggunakan Microsoft Windows XP dan
Aplikasi Microsoft Office dalam melakukan pendataan buku, pencatatan
administrasi perpustakaan. Bahkan sudah terampil membuat barcode buku sendiri.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa SMAN 3 Bandung telah menyelenggarakan pendidikan berorientasi
kepada pengembangan teknologi yang
bermutu, tanggap terhadap perkembangan global dan tantangan lokal. Untuk maksud
tersebut SMAN 3 telah mengaplikasikan SIM Sekolah berbasis KTSP dengan
menggunakan sarana bantu komputer dan TIK modern untuk mendukung proses
pembelajarannya. Penyelanggaraan SIM Sekolah di SMAN 3 Bandung ini dapat
terselenggara dengan baik akibat kerjasama yang baik antara Kepala Sekolah
dengan Komite, Orang Tua Siswa, dan Diknas Pusat, Propinsi maupun Kota yang
memberikan kemudahan dalam mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk melengkapi
sarana dan perlengkapan SIM Sekolah
sesuai kebutuhan.
Berdasarkan hasil penelitian, dilakukan pemetaan siklus
pengembangan pembelajaran yang menghubungkan
antara pencapaian kinerja siswa, guru, staf lainnya dengan target
kinerja dan analisis SWOT serta penyusunan strategi pelaksanaan pembelajaran
(Gambar 4.1.).
Peta pada Gambar 4.1. menunjukkan, bahwa SIM memainkan
peranan penting dalam hal mem- fasilitasi perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebijakan
pemerintah; data dari komite, orang tua siswa, alumni, masyarakat, perguruan
tinggi, perusahaan, siswa, guru; visi, misi dan tujuan sekolah yang dituangkan
pada Renstra dan RIP. Selanjutnya, SIM memfasilitasi metodologi dan media
pelaksanaan pembelajaran.
Selanjutnya, SIM memfasilitasi metodologi dan media pelaksanaan
pembelajaran. SIM juga merekam hasil monitoring serta hasil evaluasi, baik di
kelas maupun di laboratorium dan di lapangan. Seluruh data yang tersimpan dalam
SIM inilah yang diolah menjadi informasi yang digunakan oleh Kepala Sekolah
bersama anggota timnya untuk melakukan analisis SWOT untuk menyusun atau
merubah strategi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran agar sesuai dengan
standar yang ditetapkan, sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa dalam kehidupannya di
masyarakat atau untuk meneruskan pendidikannya di PTN yang favorit dan PT luar
negeri yang terkenal. Dengan siklus yang berjalan kontinu seperti ini, maka
Kepala Sekolah dapat dengan efisien memandu kegiatan pembelajaran untuk
mencapai kinerja yang diharapkan/ditargetkan. Kinerja yang diamati selama
penelitian antara lain kinerja siswa, guru, sarana, dana dan ling- kungan sekolah. Ternyata
di SMAN 3 Bandung, siswanya sangat antusias mengikuti pelaksanaan pembelajaran
dengan semangat tinggi dan penuh perhatian. Siswa lebih aktif, kreatif, dan
partisipan dalam proses pembelajaran sehingga target yang ditetapkan seperti
nilai kelulusan maupun nilai rerata UN yang tinggi dan siswa yang dapat
melanjutkan ke PTN Nasional serta ke PT di luar negeri sangat tinggi
persentasenya. Kinerja guru tampak dari kemampuan guru mengakses bahan
pelajaran dari SIM yang berbasis KTSP dan TIK, karena memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam menggunakan TIK sebagai hasil belajar terus menerus untuk
meningkat kan kualitas profesional dan kompetensinya; sehingga dapat
menyiapkan materi pembelajaran yang berkualitas dan bermakna. Pembelajaran
berjalan efektif, karena guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan
kemudahan pada siswa untuk belajar
dengan kondusif dan menyenangkan.
Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan diskusi kelompok,
kuisioner, tugas mandiri, UTS, UAS, ujian dadakan. Saat inipun SIM Sekolah
memfasilitasi para guru untuk melaporkan hasil evaluasi tersebut dengan mudah
dan cepat melalui program yang sudah tersedia, sehingga petugas TU dapat dengan
mudah mengisikan nilai rapor. Sehingga hasil evaluasi dan raporpun dapat
diterima siswa dengan mudah dan tepat waktu.
Kinerja karyawan nongurupun tampak meningkat dalam
menjalankan tugasnya setelah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh tim
TIK, sehingga pelayanan perlengkapan pembelajaran, juga pelayanan administrasi
akademik semakin baik, mudah dan cepat.
Dengan bantuan SIM Sekolah juga Kepala Sekolah dapat
memonitor kondisi pembelajaran di kelas, laboratorium dan di lapangan
menggunakan layar monitor yang dihubungkan dengan CCTV yang sudah ada di semua
tempat itu. Walaupun secara manusiawi pemantauan dilakukan pula secara diskusi
kelompok maupun diskusi pribadi.
Kondisi lingkungan sekolah SMAN 3 Bandung cukup sejuk,
hijau dan menyenangkan, serta sangat populer karena target sekolah berstatus
akreditasi A, SSN dan RSBI sudah berjalan.
Semua fasilitas SIM Sekolah pada proses pembelajaran dapat diamati
sebagai kinerja dari pembelajaran, di mana dampaknya ada yang positif dan ada
pula yang negatif. Berdasarkan dampak
inilah Kepala Sekolah bersama semua tim organisasi nya melakukan analisis
SWOT, yang hasilnya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun atau merubah strategi
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran agar sesuai dengan jaman.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa penyelenggaraan SIM
Sekolah yang berbasis TIK yang modern di SMAN 3 Bandung ini sangat mendukung
sistem pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan,
bahwa:
a.
Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Sekolah di SMAN 3 Bandung sudah berjalan dengan baik dan lancar karena di dukung oleh:
1)
Media koneksi jaringan melalui
aplikasi desktop pada Local Area Network (LAN) Sekolah dan Website Sekolah;
2)
Hardware dan software terkini yang berkapasitas dan berkualitas memadai untuk
kebutuhan pengolahan data;
3)
Kuantitas dan kualitas personel
pengelola SIM Sekolah yang untuk sekarang dianggap cukup, walaupun harus terus
menerus ditingkatkan sesuai perkembangan, baik keterampilan praktis maupun
keterampilan ilmu pengetahuan dan teknologinya terutama di bidang pembelajaran
dan teknologi informasi;
4)
Database yang merupakan basis data
berisi informasi bagi Sistem Pengambil Keputusan, Sistem Informasi Eksekutif,
Sistem Analisis Informasi, Perawatan, Up-dating
dan pengumpulan data lainnya, karena database adalah penyimpan informasi dari setiap bagian/biro yang dibutuhkan
pengguna.
5)
Aplikasi yang mengelola seluruh
informasi secara langsung yang digunakan sebagai basis pengambil keputusan dan memberikan informasi penting
yang diperlukan para pengguna;
6)
File yang berisi program dan
data yang dapat disimpan di dalam media penyimpanan seperti pita komputer, CD
dan flash-disc;
7)
Prosedur adalah instruksi untuk
pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, dan instruksi untuk petugas SIM
Sekolah sudah diberikan dengan jelas pada program tertentu di komputer atau di
buku petunjuk;
8)
Penyelenggaraan SIM Sekolah ini
dimonitor terus menerus oleh Kepala Sekolah, Komite dan Pengawas Sekolah.
b.
Pembelajaran di SMAN 3 Bandung
telah berjalan efektif karena didukung oleh: informasi dari SIM Sekolah yang
dapat membantu para guru untuk
mempersiapkan pembelajaran dengan matang, sehingga siswa dapat belajar dengan aktif,
kreatif, namun kondusif, dan menyenangkan, serta dapat berfungsi sebagai muatan
nurani untuk dihayati dan dipraktekan dalam kehidupannya.
c.
Pada SIM Sekolah terdapat
sistem informasi pembelajaran SMAN 3 Bandung yang bertugas untuk: (a) mengolah
data siswa, guru, sarana pembelajaran dan manajemen pembelajaran; (b)
Menyediakan informasi yang berhubungan dengan proses pembelajaran, out put pembelajaran dan kendala-kendala yang dihadapi
dalam proses pembelajaran tersebut.
d.
SIM Sekolah memberikan dukungan
yang cukup besar pada kegiatan pembelajaran di SMAN 3 Bandung karena dengan
kapasitas yang ada sekarang SIM sekolah dapat memberikan informasi tentang:
1)
Hasil pantauan dan pengumpulan
data yang berhubungan dengan proses pembelajaran di SMAN 3 ini (yaitu data
siswa, guru, manajemen dan sarana pembelajaran);
2)
Hasil olahan data SIM Sekolah
adalah informasi yang tepat dan akurat diberikan kepada para penggunanya;
3)
Mengatasi masalah yang
berhubungan dengan proses pembelajaran dengan cepat, karena informasi yang
berhubungan dengan proses pembelajaran tersedia dalam bank data dan dapat
dengan mudah diakses oleh para pengguna baik dalam lingkungan SMAN 3 maupun
oleh masyarakat luas.
4)
Hasil akses informasi dari luar
sistemnya yang memungkinkan sistem ini untuk selalu menyesuaikan diri dengan tuntutan
para pengguna informasinya, kecanggihan teknologi informasinya dan
tuntutan-tuntutan masyarakat luas lainnya.
5)
Informasi yang tertata dalam
sistem jaringan memungkinkan Kepala Sekolah, guru, siswa dan pelaku organisasi
lainnya dapat saling memberi dan menerima informasi untuk kelancaran tugas yang
saling berhubungan dari waktu ke waktu, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien.
Saran
Dari
hasil penelitian ini dapat disarankan agar Kepala Sekolah, Komite dan Pengelola
SIM Sekolah selalu: (a) mengawasi pemeliharaan
perlengkapan SIM Sekolah agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai;
(b) menyelenggarakan pelatihan di bidang
TIK untuk staf non-guru
maupun guru secara berkesinambungan, agar dapat melaksanakan tugasnya sesuai
dengan kemajuan IPTEK saat ini sehingga dapat melayani siswa dengan baik, cepat
dan menyenangkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Amsyah, Z., 2005, Manajemen
Sistem Informasi, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anatan,
L., dan L.Ellitan. 2006. Peran Teknologi
Informasi Dalam Implementasi Agile Manufacturing: Sebuah Tinjauan Konseptual.
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informatika. ISSN: 1419-2218, 138-144.
Anwar,
1996. Sistem Informasi Manajemen untuk
Personil SD oleh Dinas P dan K Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru.
Tesis, Pada PPS IKIP Bandung.
Ardiyansyah,
2002. Pengaruh Peng- gunaan Teknologi Terhadap Strategi Organisasi, Manajemen Usahawan Indonesia
XXXI. (September) 16-22.
Aunurrachman,
2009. Belajar dan Pembelajaran, CV.
Alfabeta, Bandung.
Davis,
B.G., 1988. Management Information
System: Conceptual Foundations, Structure, and Development, Mc Graw-Hill
Kogakusha, Ltd., Tokyo.
Ellitan,
L., and L. Anatan, 2007. Sistem Informasi
Manajemen, Konsep dan Praktis, Alfabeta, Bandung.
Fattah,
N., 2008. Landasan Manajemen Pendidikan,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Laudon,
K.C. and J.P. Laudon, 2006. Management
Information Systems, Managing The Digital Firm, Pearson Education
International, Prentice Hall, New Yersey.
McLeod,
R. Jr., G. Schell, A.I. Stonehill and M.H. Moffett, 2004. Management Information Systems, Eigth Edition, New York: Prentice
Hall, Alih bahasa oleh: Hendra Teguh, Penerbit PT Indeks, Jakarta.
Mulyasa,
E., 2006. Kurikulum yang Disempurnnakan,
Remaja Rosda- karya, Bandung.
Mulyasa,
E., 2009. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Munir,
MIT., 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Putra,
S., 2004. Sistem Informasi Manajemen Sekolah. http://www.surya.com.
Rochaety,
E., P. Rahayuningsih and P.G.Yanti, 2006. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Sagala,
S., 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran
untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Sagala,
S., 2008. Budaya dan Reinventing
Organisasi Pendidikan, Pemberdayaan Organisasi Pendidikan ke Arah yang Lebih
Profesional dan Dinamis di Provinsi, Kabupaten/ Kota,
dan Satuan Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sudrajat,
A., 2008. Manajemen Sekolah. Pengertian, Fungsi dan Bidang Manajemen. Let’s
Talk About Education. Akhmad Sudrajat. http://www.akhmad
sudrajat.or.id
Sutikno,
S., 2005. Pembelajaran Efektif, NTB Press., Mataram.
Tim
Dosen Administrasi Pendidikan UPI., 2009. Sistem Informasi Manajemen, Dalam Manajemen Pendidikan, CV. Alfabeta,
Bandung.
Zulkarnaini,
2001. Manajemen Informasi Berbasis Komputer sebagai Pendukung Strategi Bisnis. Jurnal Ekonom. X. (17):
Wahab, A.A., 2008. Anatomi Orga- nisasi dan Kepemimpinan
Pendi- dikan, CV. Alfabeta, Bandung.