Oleh: Pamungkas Daud
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Langlangbuana Bandung
e-mail: pmkdaud@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan dunia telekomunikasi dan informatika sekarang ini
menuntut kebutuhan akan informasi dengan kapasitas yang tidak terbatas sehingga
komunikasi dengan menggunakan pita lebar (broadband)
merupakan suatu keniscayaan. Perkembangan teknologi 3G memungkinkan ekspansi
dalam hal mobile bandwidth dan kapasitas saluran, selain itu sekarang mulai muncul teknologi baru yaitu WiMAX yang disebut-sebut sebagai teknologi 4G. Perkembangan ini semua sangat ditentukan oleh perkembangan dalam teknologi telekomunikasi pada segmen antena sebagai transducer transmit and receive serta segmen software untuk bagian pengolahan sinyal maupun manajemen saluran. Perkembangan MIMO (Multiple Input, Multiple Output) dan OFDM (Orthogonal Frequency Divison Multiplexing) adalah suatu contoh yang menarik untuk disimak dan dipelajari dari suatu sistem mobile broadband communication. Pada tulisan ini akan diperkenalkan jenis-jenis antena dan sistem yg digunakan pada sistem mobile broadband communication beserta cara kerja secara teknis maupun global dari sistem mobile broadband communication yang sedang berkembang pada dekade abad ini.
dalam hal mobile bandwidth dan kapasitas saluran, selain itu sekarang mulai muncul teknologi baru yaitu WiMAX yang disebut-sebut sebagai teknologi 4G. Perkembangan ini semua sangat ditentukan oleh perkembangan dalam teknologi telekomunikasi pada segmen antena sebagai transducer transmit and receive serta segmen software untuk bagian pengolahan sinyal maupun manajemen saluran. Perkembangan MIMO (Multiple Input, Multiple Output) dan OFDM (Orthogonal Frequency Divison Multiplexing) adalah suatu contoh yang menarik untuk disimak dan dipelajari dari suatu sistem mobile broadband communication. Pada tulisan ini akan diperkenalkan jenis-jenis antena dan sistem yg digunakan pada sistem mobile broadband communication beserta cara kerja secara teknis maupun global dari sistem mobile broadband communication yang sedang berkembang pada dekade abad ini.
Kata kunci : MIMO, OFDM, antena, mobile broadband
communication.
ABSTRACT
The development of telecommunications and information technology today's demanding for information with an unlimited
capacity therefore using broadband
communications is a must. The development of 3G technology allows mobile
expansion in terms of bandwidth and channel capacity, but now began emerging
new technology that WiMAX is touted as 4G technology. These developments are
all largely determined by developments in telecommunications technology in the
segment as the antenna transmit and receive transducer and software segment for
the signal processing and channel management. The development of MIMO (Multiple
Input, Multiple Output) and OFDM (Orthogonal Frequency Divison Multiplexing) is an interesting example to observe and learn from a mobile
broadband communication systems. This paper will
introduce the types of antennas and
systems that are used in mobile broadband communication systems and how these mobile broadband communication systems work
technically and globally as part of development in the decade of this century.
Key words: MIMO, OFDM, Antenna, mobile, broadband, communications.
PENDAHULUAN
Salah satu alasan dari perkembangan komunikasi
dengan menggunakan pita
lebar adalah perkembangan kebutuhan akan informasi yang tidak terbatas.
Ilmu pengetahuan dan Next Generation
Network (NGN) merupakan hal yang potensial dalam mengubah industri Telekomunikasi dan Informatika (TIK). Perkembangan ini juga terkait
dengan kebutuhan akan lebar pita frekuensi (bandwidth) yang besar dalam menjalankan suatu aplikasi tertentu.
Kebutuhan akan akses pita lebar terutama internet selama ini masih
banyak dipenuhi melalui saluran komunikasi menggunakan serat optik (fiber
optic). Penggunaan saluran serat
optik ini
mempunyai kelemahan antara lain biaya penggelaran yang mahal serta mobilitas
yang hampir tidak memungkinkan.
Kelemahan ini memunculkan adanya suatu teknologi baru yang mampu mempunyai kemampuan
dalam kecepatan
mengirim data (transfer rate) yang besar dan juga mempunyai kemampuan mobilitas yang
tinggi. Hal ini melandasi kelahiran suatu sisitem komunikasi bergerak dengan peng gunaan
akses pita lebar (mobile broadband communications) (Anonymous 1, 2009).
METODA
Perkembangan teknologi 3G memungkinkan ekspansi dalam hal mobile bandwidth dan kapasitas. Selain
itu sekarang mulai muncul teknologi baru yaitu WiMAX yang disebut-sebut sebagai
teknologi 4G.
Perkembangan ini sangat ditentukan oleh perkembangan dalam
teknologi telekomunikasi antara lain adalah perkembangan MIMO (Multiple Input, Multiple Output) dan OFDM
(Orthogonal Frequency Divison Multiplexing) dan True MIMO. Ada beberapa metoda yang digunakan pada komunikasi pita
lebar dengan sistim MIMO
-
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
OFDM merupakan teknologi yang terbukti dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan mengenai berbagai macam propagasi (multipath), termasuk kondisi NLOS antara BS (Base Station) dan SS (Subscriber Station). OFDM juga dapat mengatasi
permasalahan delay spread dan Inter Symbol Interference (ISI).
Sinyal OFDM dibentuk oleh beberapa sinyal sempit yang
dipancar- kan secara paralel untuk setiap
informasi yang dikirim. Gambar 1 memperlihatkan perbandingan sinyal OFDM dengan single carrier yang melewatkan informasi
secara serial. Subchannellization
diterapkan pada sinyal uplink dari SS
atau CPE (Customer Premises Equipment)
dan bersifat optional.
Sinyal OFDM dan Sinyal Carrier
- MIMO (Multiple Input, Multiple Output)
Secara sederhana MIMO adalah penggunaan beberapa buah antena
baik di pemancar (transmitter) dan
juga di penerima (receiver) dengan tujuan
untuk meningkatkan kinerja dari sistem telekomunikasi yang digunakan.
MIMO sendiri merupakan salah satu bentuk dari Smart Antenna. MIMO adalah teknologi
komunikasi wireless yang mempunyai
kemampuan signifikan dalam meningkatkan data troughput tanpa adanya tambahan bandwith
maupun transmit power (daya pemancar).
Sistem MIMO bila dibandingkan dengan sistem-sistem lainnya seperti SISO, SIMO
dan MISO dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.
Perbandingan Sistem Wireless dengan
Jenis Antenna yang Berbeda
Spatial multiplexing dalam MIMO memungkinkan transfer rate yang tinggi karena sinyal
dipecah (split) menjadi multiple lower rate stream (aliran data kecepatan rendah yang majemuk) dan masing
masing aliran di pancarkan dalam antena yang berbeda dalam satu kanal
frekuensi. Jika sinyal ini sampai kepada antena penerima, akan memisahkan
aliran ini dan membuat kanal paralel (parallel
channel).
Spatial Multiplexing sangat bermanfaat dalam
meningkatkan kapasitas kanal agar lebih tinggi. Teknik Spatial Multiplexing membuat penerima (receiver) sangat kompleks dan biasanya digabungkan dengan Orthogonal frequency division
multi- plexing (OFDM) atau Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) di mana problem multipath dapat diatasi dengan efisien.
Penggunaan MIMO dan OFDM secara bersama antara lain pada
standar IEEE dan juga standar IEEE 802.16e yang akan segera diluncurkan.
Standar komunikasi 3G juga meng- akomodasi MIMO dan OFDM. Standar IEEE 802.16e merupakan
salah satu standar dari WiMAX.
-
True Multiple Input Multiple Out- put (True MIMO)
Sistem True MIMO menangkap pantulan gelombang lebih cepat dan lebih jauh. Teknologi True MIMO hadir sebagai pengembangan
dari teknologi wireless biasa yang
menggunakan prinsip Single Input Single
Output (SISO).
Teknologi wireless
konvensional yang biasa digunakan hanya menggunakan satu input dan satu output
(dengan satu antena). Teknologi True
MIMO menggunakan minimal dua antena (pada umumnya digunakan tiga). Semakin
banyak antena yang digunakan tentunya akan semakin baik.
Prinsip kerja True
MIMO sebenarnya memanfaatkan “kelemahan” dari mekanisme perambatan gelombang.
Dalam sebuah ruangan yang memiliki banyak benda, sebuah gelombang yang
membentur benda tentunya akan dipantulkan menjadi beberapa gelombang yang disebut
multipath fading (lihat Gambar 3). Pantulan ini bisa jadi
akan melemahkan gelombang tersebut.
Sistem True MIMO
Keunikan dari teknologi True MIMO adalah ia akan
memanfaatkan multipath fading ini
dengan mengguna kan algoritma khusus yang dimplementasikan dalam chip Digital Signal Processor (DSP)
(Anonyimous 2, 2009).
Agak rumit jika membahas secara detail algoritma yang diguna- kan, namun secara umum teknologi True MIMO ini sangat bergantung dengan
terjadinya efek pantulan ini. Sisi positifnya adalah efek pantulan ini sangat
sering ditemukan pada aplikasi wireless
dalam gedung atau perkantoran.
Kondisi demikian tentu akan membuat kinerja dari perangkat True MIMO menjadi lebih maksimal.
Perangkat yang telah mengadopsi teknologi True
MIMO pada dasarnya menggunakan chipset
AGN100 (sebagai Baseband/MAC processor)
dan chipset AGN 100RF (sebagai transceiver) dari Airgo Networks. Airgo
Networks juga telah mempatenkan teknologi multi antena yang digunakan pada
perangkat True MIMO.
Saat ini, teknologi True MIMO bisa diimplementasikan pada
jaringan 802.11a/b/g (2,4 dan 5 GHz) dengan kecepatan maksimal sampai 108 Mbps.
Prinsip kerja True MIMO dapat digambarkan
dengan diagram blok (gambar 4) dan dapat diuraikan sbb:
·
Wireless client akan mengirimkan data dengan
kecepatan maksimal 108 Mbps.
·
Encoder akan memecah aliran data menjadi
beberapa aliran data dengan kecepatan yang lebih rendah (misal: Sebuah aliran
data 108 Mbps dipecah menjadi dua aliran data 54 Mbps).
·
Transmitter akan mengirim kedua aliran data
tersebut dengan menggunakan antena yang berbeda, tetapi masih dalam satu
saluran atau kanal.
·
Sinyal yang dikirim tentunya akan menemui hambatan dan
dipantulkan sehingga membentuk beberapa jalur pantulan (multiple paths). Teknologi MIMO akan mengubah “paths” ini menjadi virtual
channel yang akan membawa aliran data.
·
Dua atau lebih antena akan mengumpulkan sinyal-sinyal
tersebut. Algoritma khusus akan menggabungkan sinyal-sinyal tersebut untuk
membentuk sebuah aliran data yang lengkap (108 Mbps).
Prinsip Kerja True MIMO
ANALISIS SISTEM
Secara keseluruhan sistem komunikasi
tanpa kabel mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi antena yang
digunakan.
Teknologi antena MIMO yang bisa
meningkatkan kecepatan dan jangkauan jaringan wireless IEEE 802.11n dibuat berdasarkan
standar sebelumnya, yaitu 802.11 dengan menambahkan MIMO dan operasi channel-bonding/40 Mhz pada layer physical, dan aggregasi frame pada layer MAC. MIMO menggunakan beberapa antena transmitter dan receiver
untuk memperbaiki kinerja systemnya.
MIMO adalah teknologi yang menggunakan beberapa antena untuk
secara koheren mengurai lebih banyak informasi dibanding menggunakan satu antena
tunggal (Anonymous 3, 2009). Dua keuntungan penting yang diberikan kepada standar
802.11n adalah keragaman antena dan multiplexing
spatial.
Teknologi MIMO mengandalkan sinyal-sinyal dari berbagai
arah. Sinyal-sinyal dari berbagai arah ini adalah pantulan sinyal-sinyal yang
sampai pada antena penerima beberapa saat setelah transmisi sinyal utama yang
satu garis (line of sight) sampai.
Pada jaringan 802.11a/b/g yang bukan MIMO, sinyal-sinyal
dari berbagai arah ini diterima sebagai interferensi yang hanya mengurangi
kemampuan penerima untuk mengumpulkan informasi yang ada dalam sinyal (lihat Gambar 5). Teknologi MIMO menggunakan
sinyal dari berbagai arah ini untuk menaikkan kemampuan penerima untuk mengurai informasi yang dibawa
oleh sinyal ini.
Teknologi
Antena MIMO WiFi (Anonymous 3, 2009)
Satu lagi kemampuan teknologi MIMO ini adalah Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM
melakukan multiplexing secara spatial
dari beberapa aliran data independen, secara simultan di kirim di dalam satu spectral channel bandwidth.
MIMO SDM dapat secara signifikan menaikkan aliran data
seiring naiknya jumlah aliran data yang berserakan bisa diurai. Setiap aliran
data yang berserakan ini memerlukan suatu antena yang berlainan pada kedua transmitter dan receiver.
Sebagai tambahan, teknologi MIMO memerlukan suatu rantai
frekuensi yang terpisah dan juga converter
analog-to-digital untuk masing-masing antena MIMO yang dalam proses konversi
ini memerlukan biaya implementasi yang lebih tinggi dibanding dengan sistem
teknologi non-MIMO.
Channel Bonding, yang juga dikenal dengan kanal 40
MHz, adalah teknologi ke dua yang dipasang pada standard 802.11n yang dapat
secara simultan menggunakan dua saluran terpisah yang tidak saling tumpang
tindih untuk mengirim data.
Channel bonding menaikkan jumlah data yang dapat
ditransmisikan. Operasi Modus 40 MHz menggunakan dua band 20 MHz yang
berdekatan. Hal ini membuat pendobelan langsung dari rate data PHY dari suatu channel band tunggal 20 MHz. (Perlu
dicatat bahwa MAC dan level aliran user
tidak akan dobel).
Teknologi arsitektur coupling
MIMO dengan channel bandwidth
yang lebih lebar menawarkan peluang menciptakan pendekatan yang sangat baik dan penggunaan biaya yang efektif untuk meningkatkan rate transfer physical.
Teknologi MIMO ini banyak diadopsikan kepada banyak piranti komunikasi
tanpa kabel dari kartu jaringan tanpa kabel sampai wireless router seperti WRT160N Linksys
RangePlus wireless broadband router, DIR-615 D-Link wireless router dll.
Dengan menggunakan piranti komunikasi tanpa kabel yang berteknologi MIMO ini akan meningkatkan
kinerja jaringan tanpa kabel di rumah anda dari kecepatan dan jangkauannya
juga. Hal ini akan menjadi optimum jika kedua ujung piranti menggunakan
teknologi yang sama, yaitu teknologi MIMO.
Jika anda membangun suatu infrastruktur jaringan komputer di
kantor atau di rumah, ada baiknya memper gunakan piranti tanpa kabel yang berteknologi MIMO ini demi
kehandalan jaringan tanpa kabel anda.
KESIMPULAN
· Teknologi antena MIMO menggunakan
sinyal yang datang dari berbagai arah untuk menaikkan
kemampuan receiver sekaligus mengurai informasi yang di bawah oleh sinyal ini.
·
Teknologi arsitektur coupling
MIMO dengan channel bandwidth yang lebih lebar menawarkan
peluang menciptakan pendekatan yang sangat powerful
dan biaya yang efektif untuk meningkatkan rate transfer physical.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous
1, 2009, Teknologi jaringan pita lebar, http://teknologi-broadband.blogspot.com/
Anonymous 2, 2009, http://www.chip.co.id/tips-and-technologies/
Anonymous 3, 2009, Teknologi Antenna MIMO, http://www.sysneta.com/teknologi-antenna-mimo.