Tentang SosioHumanitas Unla

SosioHumanitas Unla merupakan Jurnal Ilmu-ilmu Sosial & Humaniora Universitas Langlangbuana.

Sosiohumanitas berisi karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran berdasarkan kajian literatur yang dimuat dalam bentuk media cetak oleh LPPM Universitas Langlangbuana Bandung.

Materi yang dibahas mencakup masalah dan isu-isu yang aktual mengenai aspek sosial budaya dan kemanusiaan lainnya.

ISSN 1410-9263.

Pengontrol Temperatur dengan Mikrokontroller Menggunakan Sistem PWM (Pulse Width Modulation)


Oleh:
Pamungkas Daud
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Langlangbuana Bandung
e-mail: pmkdaud@gmail.com



ABSTRAK

Penelitian ini adalah untuk mendapatkan sebuah sistem alat pengontrol temperature dengan tingkat pendinginan yang idealnya dapat dikontrol sesuai dengan yang diinginkan pada proses penurunan suhu.Sistem ini terbagi menjadi dua sistem, yaitu perancangan hardware dan perancangan.
Perancangan hardware meliputi mekanik dan elektronik, sedangkan software meliputi bahasa assembly sebagai bahasa pemograman. Mekanik berfungsi sebagai konstruksi utama sebuah perangkat dan elektronik merupakan penggerak dari konstruksi, sedangkan bahasa assembly merupakan suatu program yang mengontrol pergerakan dari konstruksi.Secara keseluruhan instrumen ini dirancang untuk memudahkan dalam sistem  pengontrolan temperatur, karena datanya dapat ditampilkan pada komputer dalam bentuk angka dan grafik secara otomatis. Walaupun alat ini sangat sederhana mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para pelaku industri

Kata kunci: Kontrol, Instrumen, Mekanik, Elektronik



ABSTRACT

This study is to design a system with a temperature control device that ideally can be controlled the cooling rate according to the desired process while the temperature decreases. The sistem process is devided into two systems, i.e. hardware (mechanic and electronic) design and software design which use assembly language as a programming language. Primarily mechanical construction and electronic devices is an activator of the construction, while the software is used to control the movement of the construction. The whole instrument is designed to simplify the control system temperature, because the data can be displayed on a computer in the form of figures and graphs automatically. Although this tool is very simple hopefully be beneficial for industry players.

Keywords: Control, Instrument, Mechanical, Electronic




PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin maju dan inovatif telah memasuki kehidupan manusia sehingga membuat setiap kegiatan dilakukan oleh manusia sekarang harus menggunakan teknologi. Teknologi modern sangat memegang peranan penting, dan harus sinergi antara efisiensi biaya, sumber daya alam serta sumber  daya manusianya. Jika salah satu diabaikan akan timbul masalah dikemudian hari. Salah satu bentuk teknologi yang dewasa ini dikenal masyarakat adalah teknologi Mikrokontroler  karena kemampuan alat tersebut untuk melakukan berbagai macam hal yang sifatnya meringankan beban kerja manusia (Putra, 2003; Millman & Sutanto, 1987; Raharjo dan Slamet, 1992).
Kecepatan dan kehandalan serta keakuratan dalam menganalisa sesuatu membuat Mikrokontroler (komputer) menjadi cukup disegani di dalam lingkungan masyarakat yang mengguna- kan perangkat-perangkat elektronik untuk menunjang aktivitas kegiatan mereka (Malvino, 1991; Sigit, 2007). Teknologi ini juga sudah sangat merasuk dalam setiap aktivitas manusia.
Pengontrol Temperatur dengan Mikrokontroler menggunakan Sistem PWM” adalah salah satu aplikasinya dan sangat berguna untuk mengatur serta mengontrol suhu pada sistem heater, sehingga temperatur dan waktu pengontrolan yang diharapkan akan tetap terpantau dan sesuai dengan kondisi yang diinginkan (Gambar 1).

Gambar 1. Sistem Pengontrol Temperatur yang di buat


LANDASAN TEORI 
Pulse width modulation (PWM) adalah suatu sistim pembangkitan pulsa-pulsa tegangan berbentuk kotak. Deretan lebar suatu pulsa PWM akan menentukan hasil akhir dari amplitude tegangan linier atau tegangan DC.  Jadi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan DC dari hasil penyearahan tegangan pulsa-pulsa PWM maka kita tinggal mengatur lebar dari deretan pulsa-pulsa tersebut, dengan cara mengatur berapa lama waktu ON dan OFF dari pulsa-pulsa PWM dibangkitkan.
Proses pewaktuan untuk menentu- kan lebar dari pulsa-pulsa PWM dapat diatur oleh PC yang telah deprogram terlebih dahulu (Holland, 1993).  Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 2.


Gambar 2. Hubungan antara deretan lebar pulsa-pulsa PWM dan tegangan linier hasil penyearahan dari pulsa-pulsa PWM tersebut.


Rangkaian Heater (Elemen Pemanas)
Untuk elemen pemanas pada  sistim ini penulis tidak merakit sendiri tetapi langsung membeli di salah satu toko elektronika yang berada dikawasan kota Bandung. Bentuk fisik heater yang dipakai adalah berbentuk bulat dimana  dirancang khusus untuk memasak nasi atau Magic Com, dengan pemakaian daya AC maksimal 300 Watt. Gambaran fisik dari elemen pemanas atau heater dapat dilihat pada Gambar 3.


Gambar 3. Bentuk Fisik Elemen Pemanas yang Dipakai


Rangkaian Sensor Suhu LM 35 
Dalam perakitan rangkaian sensor suhu (Gambar 4), ada 3 langkah yang harus dijalankan. Langkah pertama pengujian karakteristik sensor LM35, perancangan dan pengujian sensor suhu. Uji karakteristik sensor LM35 dilakukan dengan cara memberikan tegangan sebesar 5 Volt pada LM35, kemudian pin keluaran LM35 dihubungkan ke multimeter untuk mengetahui tegangan yang dihasilkan dari pemberian suhu pada LM35 dengan cara pemberian es dan solder. Pengujian karakteristik dari LM35 adalah untuk mengetahui kecenderungan secara fisis dari sensor LM35 (Malvino, 1991).




G
ambar 4. Rangkaian sensor suhu LM35

Berbagai jenis komponen elektronika yang akan digunakan Mikrokontroller AT89S52, PWM (Pulse Widht Modulation), ADC (analog to digital converter), LM35 Sensor Suhu, SCR (Silicon Controlled Rectifier), Optocoupler, Heater, Trafo, LED, LDR.

Mikrokontroler



 
Mikrokontroler AT89S52 merupa- kan salah satu keluarga dari MCS-51 keluaran ATMEL, yaitu mikrokontroler 8-bit berkinerja tinggi, daya rendah dengan memori flash In-System Programmable (ISP) 4KByte. Alat ini dirancang menggunakan ATMEL dengan teknologi memori non-volatil kepadatan tinggi dan kompatibel dengan set instruksi dan pin out standar 80C51.
Flash on-chip memungkinkan memori program untuk dapat diprogram kembali  di  dalam  sistem   atau   dengan



(a)


(b)



Gambar 5. (a) dan (b)
Sistem Minimum Mikrokontroler

sebuah pemrogram memori non-volatil konvensional (Putra, 2003; Wasito, 1992).
Dengan cara menggabungkan sebuah CPU 8-bit serbaguna dengan flash on-chip In-System Programmable di dalam sebuah chip monolitik. Gambar 5 (a) dan (b) menggambarkan sistem minimum mikrokontroler dan Gambar 6 menggambarkan hasil akhir instrumen pengontrol temperatur.




Gambar 6. Instrumen Pengontrol Temperatur dengan Mikrokontroller menggunakan sistem PWM


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian alat secara keseluruhan, maka   penulis dapat menarik kesimpulan bahwa alat yang dibuat berfungsi dengan baik sesuai dengan rencana dan sensor suhu LM 35 cukup memenuhi syarat untuk dapat  digunakan mendeteksi suhu pada aplikasi Pembuatan Gula Kristal. Apabila ingin mendapatkan hasil pembacaan data suhu yang mendekati suhu realnya, maka posisi sensor suhu harus diletakan di dalam bejana dan pelindung yang digunakan untuk melindungi sensor suhu LM 35 harus terbuat dari bahan yang tahan panas, sehingga sensor tidak mudah rusak.


DAFTAR  PUSTAKA

Putra, A. E. 2003,Belajar Mikro kontroler AT89C51/52/55”   Penerbit Gava  Media.
Malvino, A. P., 1991. Elektronika Komputer Digital, Penerbit Erlangga.
Malvino, terjemahan Barmawi dan terjemahan Hanapi Gunawan.  1991,”Prinsip-prinsip Elektronika, Penerbit Erlangga Jakarta.
Millman, J.,  dan Sutanto, 1987 ”Mikro elektronika Sistim Digital dan rangkaian Analog”, Penerbit Erlangga.
Raharjo S.N. & Slamet, 1992, ”Data Praktis Elektronika, Kumpulan Data Elektronika Populer”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.
Holland, 1993, “Kamus Bergambar Mikroelektronika dan Mikro komputer”, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sigit, R., 2007, ”Robotika, Sensor Dan Aktuator,” penerbit Graha Ilmu, Surabaya.

Wasito S., 1992. Data Sheet Book 1,  Data IC Linier, TTL, dan CMOS.   Kumpulan Data penting Komponen Elektronika”.  Penerbit PT. Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.