Oleh:
Mirna Nurwenda
Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana
Bandung
Email: mirwenda@gmail.com
ABSTRAK
Permasalahan dalam pelaporan keuangan suatu
perguruan tinggi adalah seringkali
tidak terpenuhinya tuntutan akan transparansi
dan akuntabilitas. Penyajian laporan keuangan pada lembaga seperti
pendidikan tinggi tidak lepas dari standar penyusunan laporan keuangan entitas
yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP). Menurut standar ini, kejadian atau transaksi yang terjadi dicatat
berdasarkan basis akrual. Bila penyajian laporan keuangan sudah sesuai standar,
yaitu memenuhi komponen laporan keuangan yang terdiri dari Posisi Keuangan,
Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal (Kekayaan Bersih),
dan Catatan atas Laporan Keuangan, maka diharapkan transparansi dan
akuntabilitas perguruan tinggi akan tercapai.
Kata kunci: Transparansi Laporan Keuangan, Akuntabilitas, Basis Akrual
ABSTRACT
Problems in financial
reporting of a college is often the unfulfillment for transparency and accountability demand. Presentation of financial statements in such institutions
can not be separated from the financial statements entities regulated under the
Financial Accounting Standards Entities Without Public Accountability (SAK
ETAP). According to this standard, events or transactions that occur are
recorded on the accrual basis. If the financial statements are
compliant
with standard, which is has financial statements component consisting of
Financial Position, Statement, Cash Flow Statement, Statement of Changes in
Equity (Net Worth), and Notes to the Financial Statements, it is expected that
the transparency and accountability of their financial reporting will be achieved.
Keywords : Financial
Statements Transparency, Accountability, Accrual Basis
PENDAHULUAN
Borang Akreditasi Perguruan Tinggi diantaranya menyatakan bahwa program studi (prodi) terlibat aktif
dalam proses perencanaan, pengelolaan dan pelaporan serta pertanggungjawaban
penggunaan dana kepada pemangku kepentingan (stakeholder) melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel (Progam Studi Akuntansi, 2010).
Keterlibatan prodi ini tidak terlepas
dari pimpinan yang ada di atasnya seperti Dekanat dan Rektorat. Rektorat yang
merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu perguruan tinggi (PT) sudah seharusnya terlibat
aktif dalam perencanaan, pengelolaan dan pelaporan ini. Karena itu dimulai dari
Rektor, hal pelaporan menjadi penting, salah satunya adalah pelaporan keuangan.
Kompetensi utama dalam penyelenggaraan
pendidikan di Universitas yaitu mengemban misi suci untuk ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sedangkan salah satu misi pt PT. XYZ (Pedoman Akademik PT. XYZ, 2013) adalah
mendharmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora,
dan seni kepada masyarakat.
Karena itu sesuai dengan tuntutan
untuk transparansi dan akuntabel seperti disyaratkan dalam butir borang yang
disebutkan di muka, serta misi XYZ, maka sudah saatnya PT, khususnya XYZ
membuat laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP.
Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana format laporan keuangan PT yang memenuhi
standar akuntansi keuangan (SAK)?
2. Sejauhmana tuntutan akan transparansi dan
akuntabilitas terhadap suatu PT ?
3. Model Laporan Keuangan PT yang bagaimana guna
memenuhi tuntutan tersebut ?
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut SAK Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik/ETAP (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009), Entitas harus menyusun laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, dengan
menggunakan dasar akrual. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset,
kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban (unsur-unsur laporan keuangan)
ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos tersebut.
Laporan keuangan entitas meliputi:
a. neraca
b. laporan laba rugi
c. laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan
(i) seluruh perubahan dalam ekuitas, atau (ii) perubahan ekuitas selain
perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik
d. laporan arus kas dan
e.
catatan atas
laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lainnya.
Neraca minimal mencakup pos-pos
berikut:
a. kas dan setara kas
b. piutang usaha dan piutang lainnya
c. persediaan
d. properti investasi
e. aset tetap
f. aset tidak berwujud
g. utang usaha dan utang lainnya
h. aset dan kewajiban pajak
i. kewajiban diestimasi
j.
ekuitas.
Laporan laba rugi minimal mencakup
pos-pos sebagai berikut:
a. pendapatan
b. beban keuangan
c. bagian laba atau rugi dari investasi yang
menggunakan metode ekuitas
d. beban pajak
e.
laba atau
rugi neto.
Entitas menyajikan laporan perubahan
ekuitas yang menunjukkan:
a. laba atau rugi untuk periode
b. pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam
ekuitas
c. untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui
d. untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi
antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah
perubahan yang berasal dari: (i) laba atau rugi, (ii) pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas, (iii) jumlah investasi, dividen dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas,
yang menunjukkan secara terpisah modal saham, transaksi saham treasuri, dan
dividen serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan
dalam entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.
Entitas menyajikan laporan arus kas
yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Catatan atas laporan keuangan
disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap pos dalam
laporan keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas laporan
keuangan.
Secara normal urutan penyajian catatan
atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan SAK ETAP.
b. ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang
diterapkan.
c. informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan,
sesuai dengan urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan urutan
penyajian pos-pos tersebut.
d. Pengungkapan lain.
PEMBAHASAN
Laporan keuangan yang ada pada PT XYX terdiri dari (Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta, 2005):
1. Neraca
2. Rugi Laba
3.
Daftar
Penyusutan.
Hal ini masih dirasa kurang, demi
terciptanya transparansi dan akuntabilitas keuangan. Karena itu, berikut ini
disajikan suatu model laporan keuangan untuk PT sesuai dengan SAK ETA (Tabel 1 sampai dengan Tabel 4).
Tabel 1. Posisi keuangan atau neraca PT XYZ
Tanggal 31 Agustus 20XX
ASET
|
(Rp.)
|
KEWAJIBAN
|
(Rp.)
|
Aset Lancar:
Kas Kecil
Kas Besar (Cash on Hand)
Bank
Tunggakan DPP Mhw
Penyisihan Tungg. Tak
tertagih
Piutang Karyawan
Piutang Dosen
Investasi Tanah
Aset Tetap:
Kendaraan-net
Bangunan-net
Peralatan-net
Buku Perpustakaan-net
Aset Tak Berwujud:
Hak Pengusahaan Lahan (HPL)
|
3.180.700
49.920.005
8.010.342.385
1.824.900.000
2.850.000)
10.000.000
30.000.000
8.000.000.000
1.390.625.000
6.795.833.331
3.119.358.331
2.000.000
|
Hutang Biaya Pasupati
Hutang Biaya UKM
Hutang Biaya Asuransi & Kesehatan
Hutang Iuran Kopma
Hutang Biaya Registrasi Mahasiswa
Hutang Biaya Konversi Mhs Pindahan
Titipan Dana Pengembangan Kampus (DPK)
|
353.250.000
85.000.000
3.400.000
11.560.000
40.800.000
40.800.000
340.000.000
|
|
MODAL
|
|
|
950.000.000
|
Kekayaan Bersih
|
29.308.499.752
|
|
TOTAL ASET
|
30.183.309.752
|
TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL
|
30.183.309.752
|
Tabel 2. Laba Rugi PT XYZ
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Agustus 20XX
PENDAPATAN
|
(Rp.)
|
(Rp.)
|
Dana Pembinaan Pendidikan (DPP) Mahasiswa
Dana Bantuan Operasional Dirjen Dikti
Dana Bantuan Operasional Kopertis
Bunga rekening koran bank
|
9.985.750.000
0
0
200.000.000
|
|
Jumlah Pendapatan
|
|
10.185.750.000
|
BEBAN OPERASIONAL
|
|
|
Belanja pegawai:
Gaji dan Tunjangan Pimpinan
Gaji dan Tunjangan Karyawan
Gaji Dosen Yayasan
Honor Mengajar Dosen dan Asisten Dosen
Honor Tetap Dosen
Honor Dosen Pembina Mata Kuliah
Honor Instruktur Laboratorium
Honor Guru Besar dan Dosen Kontrak
Insentif Dosen Wali
Tunjangan Fungsional Dosen
Tunjangan Transport Dosen Kopertis
Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Kesehatan dan Olah Raga
Tunjangan Dana Pensiun
Tunjangan Makan
Upah, Transport dan Operasional
Belanja barang:
Beban Alat Tulis Kantor
Beban Perlengkapan Elektronik
Beban Perlengkapan Perpustakaan
Beban Cetakan dan Photocopy
Beban Meterai, Prangko dan Telgram
Beban Pakaian Seragam Karyawan
Beban Perlengkapan Kebersihan
Beban Perlengkapan Kantor/Kampus
Beban Perlengkapan Pemadam Kebakaran
Belanja penunjang
kegiatan pendidikan:
Beban Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru
Beban Kuliah Kerja Mahasiswa
Beban Praktek Kerja Lapangan dan sejenisnya
Beban Dies, Lustrum, dan Wisuda
Beban Visitasi, Borang dan Evaluasi Diri Prodi
Beban Penelitian & Karya Ilmiah Dosen
Beban Jurnal Penelitian Ilmiah
Beban Penyetaraan Jabatan Fungsional
Beban Seminar, Pelatihan, Lokakarya dan Workshop
Beban Bantuan Biaya pendidikan Pascasarjana
Beban Beasiswa Mahasiswa S1
Beban Semester Pendek
Beban Unit Kegiatan Mahasiswa
Beban Asuransi Kesehatan Mahasiswa
Iuran Koperasi Mahasiswa
Beban Registrasi Mahasiswa
Beban Pasupati
Belanja
Pemeliharaan:
Beban Pemeliharaan Gedung
Beban Pemeliharaan Sarana dan Prasarana OrKes
Beban Pemeliharaan Alat-alat Elektronik
Beban Pemeliharaan Mebelair Kantor
Beban Pemeliharaan Mesin Kantor
Beban Pemeliharaan Kendaraan Bermotor
Beban Pemeliharaan Instalasi listrik dan air
Beban Pem,eliharaan Pekarangan & Taman
Beban Pemeliharaan Alat Pemadam Kebakaran
Beban Asuransi
Belanja
perjalanan:
Beban Perjalanan Dinas
Beban Transport Lokal
Beban sewa Kendaraan
Lain Lain Perjalanan
Belanja Daya dan
Jasa:
Beban Rekening Telpon
Beban Rekening Listrik
Beban Keperluan kantor lainnya
Belanja
Administrasi & Manajemen Pendidikan:
Beban BBM dan pelumas
Beban Iklan
Beban Rapat, tamu dan jamuan
Beban Sumbangan sosial kemasyarakatan
Beban Dokumentasi, Pers dan Wartawan
Beban Karangan bunga dan cinderamata
Beban Sumbangan kepada Yayasan Terkait
Beban Sumbangan kepada Instansi Terkait
Beban Kegiatan Senat Universitas
Beban Penyusunan Anggaran dan Program Kerja
Beban Pendiri/ Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi
Beban Operasional Yayasan Pendidikan Tinggi
Beban Alokasi Dana Operasional Pendidikan
Beban Pengembangan Manajemen Pendidikan
Beban Iuran Aptisi dan NIRM
Beban Kepanitiaan
Lain-Lain
Biaya Ujian dan
Praktikum:
Beban Pelaksanaan Ujian Semester
Beban Pelaksanaan Laboratorium
Beban
Administrasi Bank
Beban Tunggakan
tdk dpat ditagih
Beban Penyusutan
Aset Tetap
Beban Amortisasi
Hak Pengusahaan Lahan
|
40.200.000
774.892.825
803.887.400
947.007.000
35.700.000
72.900.000
32.625.000
150.000.000
35.700.000
301.450.000
63.840.000
312.738.000
139.497.187
50.987.500
135.301.250
177.839.600
41.941.142
38.579.000
458.500
79.526.180
744.800
272.500
33.629.486
2.234.800
2320.500
110.000.000
44.125.000
13.080.000
88.306.500
117.817.000
15.000.000
35.970.000
750.000
77.236.298
50.600.000
703.250.000
203.500.000
85.000.000
3.400.000
11.560.000
40.800.000
353.250.000
89.532.650
190.500
8.100.000
1.479.000
918.000
38.871.344
6.852.500
1493.500
780.000
9.612.995
43.790.000
1.173.450
100.000
9.326.000
22.508.230
109.764.226
27.458.500
111.138.158
3.000.000
75.991.560
36.866.000
750.000
19.485.000
4.800.000
34.400.000
121.399.500
16.054.600
129.200.000
492.950.000
160.750.000
14.082.615
3.100.000
85.294.000
112.054.060
276.140.000
3.960.000
8.749.114
2.850.000
823.958.338
50.000.000
|
|
Jumlah Beban Operasional
|
|
9.187.250.248
|
LABA (RUGI) OPERASI
|
|
998.499.752
|
Tabel 3. Laporan Arus Kas (metode langsung) PT XYZ
Untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Agustus 20xx
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
|
(Rp.)
|
(Rp.)
|
Kas dari Tagihan DPP Mahasiswa
Kas dari bantuan pemerintah
Kas dari bunga bank
Kas dari cicilan atau pelunasan pinjaman
Kas untuk belanja pegawai
Kas untuk belanja barang
Kas untuk pemeliharaan
Kas untuk belanja penunjang kegiatan pendidikan
Kas untuk belanja perjalanan
Kas untuk belanja daya dan jasa
Kas untuk belanja administrasi/Manajemen pendidikan
Kas untuk biaya ujian dan praktikum
Kas/bank untuk administrasi & pajak perbankan
Kas untuk pencairan pinjaman karyawan & dosen
|
8.160.850.000
0
200.000.000
0
(4.073.915.762)
(199.706.908)
(157.830.489)
(1.459.634.798)
(54.389.450)
(159.730.956)
(1.422.374.433)
(280.100.000)
(8.749.114)
(40.000.000)
|
|
Jumlah kas dari aktivitas operasi
|
|
504.418.090
|
ARUS KAS DARI/UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
|
|
|
Kas untuk membeli buku perpustakaan
Kas untuk membeli peralatan laboratorium
Kas untuk perolehan HPL
|
(2.000.000)
(129.775.000)
(1.000.000.000)
|
|
Jumlah kas untuk aktivitas investasi
|
|
(1.131.775.000)
|
ARUS KAS DARI/UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN
|
|
|
Kas dari Titipan DPK Mahasiswa
|
380.800.000
|
|
Jumlah kas dari aktivitas pendanaan
|
|
380.800.000
|
Jumlah sumber (penggunaan) kas
|
|
(246.556.910)
|
Saldo kas dan bank awal tahun
|
|
8.310.000.000
|
Saldo kas dan bank akhir tahun
|
|
8.063.443.090
|
Tabel 4. Laporan Perubahan Kekayaan Bersih PT
XYZ
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Agustus 20xx
|
Rp.
|
Rp.
|
Kekayaan Bersih awal tahun
|
28.310.000.000
|
|
Ditambah Laba Operasi
|
998.499.752
|
|
Kekayaan Bersih akhir tahun
|
|
29.308.499.752
|
Catatan atas Laporan Keuangan PT
XYZ
1. Tunggakan DPP Mahasiswa. Mahasiswa yang mengisi Kartu Rencana Studi,
otomatis mempunyai hutang DPP kepada PT. Bila memasuki semester ganjil/genap sudah
lunas 100% DPP semester bersangkutan, maka tidak akan ada tunggakan. Namun bila
sampai dengan akhir tahun akademik yang bersangkutan belum melunasinya, maka
sudah dianggap Tidak Tertagih atau timbul biaya Beban Tunggakan Tak Tertagih,
dengan metode penyisihan. Dan bila mahasiswa tersebut tidak aktif, selama 2
semester atau lebih tidak ada kabar beritanya, maka dianggap mengundurkan diri
atau keluar dan tunggakannya dihapuskan dengan mendebet penyisihan Tunggakan
Tak Tertagih, mengkredit Tunggakan DPP.
2. Penyisihan Tunggakan tak Tertagih. Adalah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi yang
bernama AB, terdaftar sebagai mahasiswa semester I, sedangkan pada semester
berikutnya tidak aktif, karena itu tunggakannya pada semester genap tahun
akademik 2012/2013 dihapuskan ketika memasuki tahun akademik 2013/2014.
Tunggakan mahasiswa tersebut sebesar Rp 2.850.000 di tahun akademik 2012/2013.
3. Piutang Karyawan. Ada beberapa orang karyawan yang kasbon untuk keperluan pribadi, yaitu
Tuan A.
4. Piutang Dosen. Ada 3 orang dosen yang mengajukan pinjaman untuk keperluan pribadinya.
Pinjaman ini harus lunas dalam jangka waktu 10 bulan.
5. Investasi Tanah. Adalah sebidang tanah yang telah dibeli, rencananya untuk pembangunan
kampus II.
6. Aset tetap berupa Kendaraan disusutkan selama 8 tahun, bangunan 20 tahun,
peralatan 4 tahun dan buku perpustakaan 4 tahun, dengan metode garis lurus
tidak ada nilai sisa diakhir periode.
7. Aset Tak Berwujud berupa hak pengolahan lahan tanah kepunyaan
pemerintah yang untuk memperoleh hak pengelolaannya dikeluarkan biaya, dan
biaya ini dikapitalisasi.
8. Hutang Biaya pasupati, Unit Kegiatan Mahasiswa,
Asuransi & Kesehatan, Iuran Kopma, Registrasi Mahasiswa. Adalah hutang biaya yang harus dibayarkan ketika
seorang calon mahasiswa mendapatkan nomor pokok mahasiswa (NPM).
9. Hutang Biaya Konversi, khusus untuk mahasiswa pindahan ketika tercatat
sebagai mahasiswa dengan NPM, pada salah satu prodi. Biaya ini akan dibayarkan
setelah perkuliahan berjalan 6 bulan.
10. Titipan DPK. Dana Pengembangan Kampus adalah uang yang dibayarkan mahasiswa untuk
pembangunan kampus, uang ini tersimpan sampai dengan bangunan kampus baru akan
didirikan. Karena itu Titipan DPK termasuk hutang jangka panjang.
11. Pendapatan. Operasional kampus sebagian besar berasal dari sumbangan mahasiswa berupa
Dana Pembinaan Pendidikan.
12. Pendapatan lain berupa bunga bank. Bunga ini berasal dari bunga rekening dan bunga
deposito bank.
13. Beban-beban operasi terdiri dari beban dengan lalulintas kas dan
beban tanpa lalulintas kas. Beban dengan mengeluarkan kas/bank adalah belanja
pegawai, belanja barang, belanja penunjang kegiatan pendidikan, belanja
pemeliharaan, belanja perjalanan, belanja daya dan jasa, belanja administrasi dan manajemen pendidikan, biaya ujian dan praktikum serta beban administrasi
bank. Beban operasi tanpa mengeluarkan kas adalah beban tunggakan tidak dapat
ditagih, beban penyusutan aset tetap, serta beban amortisasi Hak Pengusahaan
Lahan.
KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan di muka
serta penjelasan dalam bab-bab selanjutnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Format laporan keuangan perguruan tinggi adalah
yang memenuhi SAK ETAP yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
2. Apabila penyajian laporan keuangan sudah memenuhi
standar tersebut maka akan terwujud transparansi dan akuntabilitas keuangan
suatu perguruan tinggi dari tingkat prodi sampai dengan rektorat.
3. Model
laporan keuangan yang disajikan di
muka sudah sesuai dengan SAK ETAP
karena kelima unsur dari laporan keuangan sudah terpenuhi yaitu posisi
keuangan, aktivitas, perubahan kekayaan bersih, arus kas dan catatan atas
laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI, Jakarta,
Mei 2009.
Program Studi Akuntansi, Borang Akreditasi Yang Diisi oleh Program Studi Buku IIIA, Fakultas
Ekonomi XYZ, Bandung, 2010.
Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta, Penyajian Laporan Keuangan dan Pajak, Biro Administrasi Keuangan XYZ, Bandung, 2005.
Universitas Langlangbuana, Pedoman Akademik 2013/2014 Program Sarjana (S1) dan
Diploma Kepolisian (D-III), Universitas
Langlangbuana, Bandung, 2013.
Perguruan Tinggi XYZ, Laporan
Anggaran dan Realisasi Belanja XYZ September 2007 – Agustus 2008. Biro Administrasi & Keuangan XYZ, Bandung, 2008.