Oleh :
Alfred Wijaya
Jurusan Arsitektur Universitas Langlangbuana
Email:
alfred_wi@hotmail.com
ABSTRAK
Pembangunan
industri telah memberikan pengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap masyarakat pedesaan. Pengaruh
langsungnya adalah berkurangnya lahan pertanian, sedangkan pengaruh tidak
langsungnya adalah perubahan sosial masyarakatnya sendiri, yaitu bergesernya
mata pencarian penduduk setempat ke bidang industri dan jasa. Hal ini
mengakibatkan perubahan perilaku sosial masyarakatnya ke arah perilaku
masyarakat kota.
Kata Kunci: Identifikasi Pengaruh, Perubahan Sosial, Pembangunan
Industri
ABSTRACT
The industry construction
has an impact both directly and indirectly to the rural communities. The immediate effect is the
reduction of agricultural land, while the indirect influence is social change
society itself, i.e. the shifting livelihoods of local people to industry or
services. This has resulted in changes in social behavior of its people toward
the behavior of the community of the city.
Key Word: Impact Identification, Social
Change, Industrial Development
PENDAHULUAN
Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses
pembangunan nasional dalam menigkatkan pertumbuhan ekonomi telah membawa
perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi dampak pem- bangunan
industri terhadap sosial ekonomi, budaya masyarakat dan lingkungan sekitar
industri.
Dampak pembangunan industri terhadap aspek sosial
ekonomi serta budaya meliputi mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian
menjadi sektor industri dan perdagangan, dampak lainnya terbukanya kesempatan
kerja yang lebih luas baik bagi masyarakat setempat maupun masyarakat
pendatang.
Dampak industri terhadap aspek sosial budaya antara
lain berkurangnya kekuatan mengikat nilai dan norma budaya yang ada karena
masuknya nilai dan norma budaya baru yang dibawa oleh masyarakat pendatang atau
migran.
Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara
langsung dan tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah berkurangnya lahan
pertanian, sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah bergesernya mata
pencaharian penduduk setempat ke bidang industri dan jasa/- perdagangan
serta perubahan perilaku atau budaya dari masyarakat pedesaan tersebut, yaitu
pergeseran perilaku yang mulai mengikuti pola masyarakat kota.
Pengaruh langsung dan tidak langsung akibat kegiatan
kawasan industri tesebut akan memberikan dampak yang positif dan negatif.
Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman
kehidupan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya
kecemburuan sosial dari pemuda setempat karena adanya persaingan dalam
mendapatkan pekerjaan. Pengaruh negatif lainnya adalah berkurangnya lahan
pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki sedikit lahan dan tidak
memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah menjadi tersingkir
(Setyawati, 2002).
Menurut Mubyarto (1988) sektor
industri jika dikaitkan dengan pembangunan wilayah mempunyai tiga tujuan,
yaitu:
1.
Meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat.
2.
Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam upaya
membangun pedesaan yang mampu menaikkan produktivitas masyarakat.
3.
Meningkatkan kemampuan pemerintah pusat dalam
memberikan dukungan kepada upaya-upaya pembangunan pedesaan oleh pemerintah
daerah yang akan menaikkan pendapatan masyarakat.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka
tujuan penulisan ini adalah menganalisis
dampak sektor industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat perdesaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Identifikasi
Menurut Kamus Bahasa
Indonesia identifikasi adalah proses psikologi yang terjadi pada diri
seseorang karena secara tidak sadar dia membayangkan dirinya seperti orang lain
yang dikaguminya, lalu dia meniru tingkah laku orang yang dikaguminya itu.
Industri
Kuwartojo dalam Setyawati (2002) mendefenisikan
industri sebagai kegiatan untuk menghasilkan barang-barang secara massal,
dengan mutu yang bagus untuk kemudian dijual dan diperdagangkan. Guna menjaga
kemassalannya digunakan sejumlah tenaga kerja dengan peralatan, teknik dan cara
serta pola kerja tertentu.
Industri menurut skalanya yaitu:
a.
Industri besar adalah usaha industri pengolahan yang
mempunyai pekerja atau karyawan 100 orang atau lebih.
b.
Industri sedang adalah usaha industri pengolahan yang
mempunyai pekerja atau karyawan 20 sampai 99 orang.
c.
Industri kecil adalah usaha industri pengolahan yang
mempunyai pekerja atau karyawan 5 sampai 19 orang.
d.
Industri rumah tangga adalah usaha industri pengolahan
yang mempunyai pekerja atau karyawan 1 sampai 4 orang.
Perubahan Sosial
Beberapa sosiolog mengartikan definisi Perubahan
Sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang
tercakup atas aspek-aspek dari suatu masyarakat, ataupun terjadinya suatu
perubahan dari faktor lingkungan karena perubahan komposisi penduduk, kondisi
geografis, serta perubahan sistem hubungan sosial, maupun terjadinya suatu
perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
Menurut Soemardjan dan Soemardi (1964) setiap
masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan. Ada perubahan
yang menarik perhatian orang, ada yang pengaruhnya luas, ada yang terjadi
lambat, adapula yang terjadi cepat.
Perubahan-perubahan di masyarakat dapat berupa
perubahan norma-norma, pola-pola perilaku seseorang, organisasi, susunan dan
stratifikasi masyarakat, dan juga mengenai lembaga kemasyarakatan.
Masyarakat Pedesaan
MenurutAhmad (2003) masyarakat adalah segolongan
manusia yang saling berhubungan tetap atau agak tetap, yang diorganisir untuk
aktivitas-aktivitas bersama
dan terikat padanya.
Masyarakat desa terdiri dari individu dan
keluarga-keluarga yang membentuk suatu kelompok sosial yang saling berhubungan
antara satu sama lain baik diorganisir maupun tidak untuk mencapai tujuan
tertentu (kepentingan pribadi atau kelompok) jelas menunjukkan masyarakat desa
hidup berkelompok dimana secara normatif mereka diatur oleh norma-norma,
nilai-nilai dan kelembagaan yang bersifat tradisional, sehingga dalam kehidupan
sehari-harinya unsur kebersamaan, gotong royong yang bersifat komunal dalam
berbagai segi kehidupan masih banyak dikalangan mereka.
Bentuk Perubahan Sosial
Perubahan
Sosial bisa dibedakan menjadi beberapa bentuk, diantaranya:
a. Perubahan Cepat dan Perubahan Lambat
Perubahan sosial yang berlangsung
cepat, pada umumnya disebut revolusi. Hal yang utama dari revolusi yaitu
terdapatnya suatu perubahan yang terjadi secara cepat, selain itu perubahan
tersebut juga menyangkut dasar-dasar pokok dari kehidupan manusia.
Perubahan yang terjadi secara
revolusi bisa direncanakan maupun tidak direncanakan. Perubahan secara
revolusi, sebetulnya kecepatan ber- langsungnya
suatu perubahan adalah relatif, disebabkan ada suatu revolusi yang berlangsung
lama. Misalnya, Revolusi Industri di negara Inggris yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi dari suatu proses produksi tanpa penggunaan mesin, hingga proses
produksi memakai mesin. Perubahan ini diduga merupakan perubahan yang cepat,
karena merubah pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya suatu sistem hubungan
antara buruh dan majikan.
Sedangkan Perubahan Sosial yang
bersifat lambat atau lama sering disebut dengan evolusi. Perubahan secara
evolusi biasanya terjadi tanpa adanya rencana terlebih dulu. Evolusi pada
umumnya terjadi dikarenakan usaha-usaha masyarakat untuk beradaptasi dengan
kepentingan-kepentingan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh
seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Rangkaian perubahan-perubanan itu tidak
perlu sejalan dengan serangkaian peristiwa-peristiwa pada sejarah masyarakat
yang bersangkutan.
b.
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial
Perubahan
sosial terjadi karena adanya faktor-faktor yang mem- pengaruhinya.
Faktor faktor tersebut berasal dari dalam maupun dari luar masyarakat itu
sendiri. Faktor penyebab yang berasal dari dalam diantaranya adalah:
·
Penemuan-penemuan baru
Suatu proses sosial dan kebudayaan
yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, adalah
inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur
kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara
unsur kebudayaan baru tadi diterirna, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam
masyarakat yang bersangkutan. penemuan barn sebagai akibat terjadinya
perubahan -perubahan dapat dibedakan dalam
pengertian discovery dan invention.
Discovery adalah
penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik
berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu
atau serangkaian ciptaan individu para individu. Discovery akan menjadi invention, jika masyarakat sudah mengakui,
menerirna serta menerapkan penemuan baru tersebut.
·
Pertentangan masyarakat
Pertentangan ini bisa terjadi antara
individu dengan kelompok ataupun antara kelompok dengan kelompok. Misalnya,
pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua. Generasi muda pada
umumnya lebih senang menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan sebaliknya
generasi tua tidak menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti akan
mengakibatkan perubahan di dalam masyarakat.
Sedangkan
faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat,
di antaranya
adalah:
·
Lingkungan alam fisik yang
ada di sekitar manusia
Adanya perubahan fungsi kegiatan lahan suatu wilayah
(desa) pada suatu masyarakat, akan dapat berakibat pada pola prilaku serta
kegiatan masyarat tersebut dimana secara perlahan atau cepat akan berdampak pada
pola prilaku yang asalnya perilaku
agraris menjadi pola prilaku masyarakat industri, prilaku
pedesaan yang memiliki kesederhanaan, gotong-royong
menjadi pola prilaku konsumtif, individual yang mengarah kepada pola prilaku
masyarakat perkotaan.
·
Pengaruh kebudayaan asing
Adanya pengaruh kebudayaan asing ini
akan dapat mempengaruhi terjadinya
perubahan-perubahan pada masyarakat yang kena pengaruhnya. Terdapatnya hubungan
secara fisik antara kebudayaan dua masyarakat akan mengakibatkan pengaruh
timbal-balik. Jadi biasanya setiap kebudayaan masyarakat akan mempengaru
masyarakat lainnya, tetapi juga dapat menerima pengaruh kebudayaan dari
masyarakat yang lain pula. Adanya proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing
ini disebut dengan akulturasi.
Dampak yang Terjadi
A. Dampak
Positif
Perubahan
Sosial Ekonomi dan Budaya
Mata Pencaharian
Jumlah industri terus berkembang dengan pesat baik
skala usaha besar maupun sedang/menengah akan mengakibatkan terjadinya
perubahan penggunaan lahan yakni dari lahan pertanian menjadi kawasan industri
dan pertambahan pemukiman penduduk.
Perubahan penggunaan lahan secara langsung juga ikut
berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian penduduk. Berkurangnya lahan
pertanian dan pembebasan tanah penduduk oleh industri mengakibatkan terjadinya
pergeseran jenis pekerjaan.
Kesempatan Kerja
Berkembangnya industri di pedesaan memberikan berbagai
alternatif peluang
pekerjaan yang lebih luas, dimana sebelum berkembangnya industri peluang kerja
sangat terbatas baik jenis pekerjaan maupun kesempatan kerjanya, tetapi setelah
berkembangnya industri peluang untuk memperoleh pekerjaan lebih tersedia baik
pekerjaan pada bidang industri maupun usaha berdagang atau jasa.
Tingkat Pendapatan
Dampak pembangunan pada aspek sosial ekonomi yang lain
adalah ekonomi rumah tangga yang salah satunya meliputi tingkat pendapatan.
Setelah berkembangnya industri tingkat pendapatan meningkat.
Sarana dan Prasarana
Perubahan sarana dan prasarana berkembang industri
terlihat dengan bertambahnya fasilitas seperti jalan, angkutan umum, sekolah,
dan lain-lain. Sarana dan prasarana tersebut merupakan fasilitas umum yang
dapat dirasakan oleh semua penduduk desa.
B. Dampak
Negatif
Pembangunan industri di satu sisi memberikan perubahan
yang berdampak positif namun di sisi lain juga membawa perubahan yang berdampak
negatif, dampak negatif tersebut antara lain terjadinya pencemaran terhadap
lingkungan sekitar industri sepertipolusi air bersih, polusi kebisingan suara,
dan polusi udara. Selain pencemaran lingkungan dampak negatif yang terjadi
antara lain adanya potensi konflik akibat adanya kecemburuan sosial antara
masyarakat asli desa dengan masyarakat pendatang dalam hal kemudahan mengakses
pekerjaan khususnya di sektor industri.
Pencemaran
Lingkungan
Dampak negatif terhadap pencemaran
lingkungan seperti polusi air, polusi udara, polusi tanah, dan lain-lain yang
membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk. Berbagai upaya telah dilakukan
baik oleh pihak perusahaan sendiri maupun Pemerintah Daerah untuk memper- kecil resiko
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas
industri.
·
Pencemaran Air Bersih
Pencemaran
lingkungan terjadi mengenai air sumur penduduk yang terkontaminasi dengan
limbah yang berasal dari perusahaan. Kapasitas limbah yang cukup banyak
sementara kualitas dan kapasitas penampung limbah kurang memadai akibatnya
limbah menyerap
dalam tanah sampai ke air sumur masyarakat.
·
Kebisingan Suara
Selain pencemaran terhadap air sumur penduduk,
pencemaran juga terjadi akibat kebisingan suara yang dihasilkan oleh aktifitas
produksi yang melebihi batas. Salah satu cara menguranginya adalah dengan
melakukan perbaikan kualitas bangunan agar dapat menurunkan intensitas bising dan
menambah pepohonan di sekitar pabrik.
·
Polusi Udara
Pencemaran lingkungan yang juga terjadi adalah polusi
udara, di mana polusi
tersebut berasal dari kegiatan mesin-mesin produksi pabrik yang pembuangan
limbah asapnya melalui cerobong perusahaan, terutama perusahaan yang dalam
produksi lebih banyak melakukan kgiatan pembakaran. Selainpolusi udara
dihasilkan dari kegiatan industri, polusi udara juga terjadi akibat banyaknya
truk-truk perusahaan yang berkapasitas besar keluar masuk pabrik untuk
mengangkut hasil produksi perusahaan, hal ini yang kemudian jalan mudah rusak
dan menimbulkan debu-debu tebal di jalan.
·
Potensi Konflik
Perkembangan jumlah industri yang cukup pesat secara
langsung memberikan peluang kesempatan kerja yang lebih luas, hal ini yang
kemudian menarik pendatang untuk berusaha mendapatkan pekerjaan di sektor
industri. Seiring perkembangan industri jumlah pendatang yang berada di
wilayah-wilayah industri terus bertambah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pembangunan dan per-kembangan
industri di sekitar dan dalam wilayah desa telah menyebabkan perusahaan sosial
ekonomi dan berdampak positif dan negatif pada masyarakat tersebut.
Perubahan sosial ekonomi masyarakat meliputi:
1.
Perubahan mata pencaharian, yaitu sebelum industri
bermata pen- caharian di
sektor pertanian setelah adanya industri masyarakat beralih ke sektor industri
dan jasa.
2.
perubahan kesempatan kerja, yaitu setelah
berkembangnya industri maka peluang kesempatan kerja semakin luas.
3.
perubahan tingkat pendapatan, adanya perubahan pendapatan
masyarakat setelah berkembang- nya
industri.
4.
perubahan jumlah sarana dan prasarana.
5. Dampak
positif terhadap masyarakat adalah penciptaan peluang usaha dan pekerjaan, yaitu
terciptanya peluang usaha dan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat. Sedangkan
dampak negatifnya terhadap masyarakat adalah pencemaran lingkungan antara lain
polusi air bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara. Dampak
negatif lainnya adalah adanya potensi konflik, disebabkan oleh kecemburuan
sosial yang disebabkan oleh kecemburuan sosial sebagian orang asli desa
terhadap masyarakat
pendatang dalam kemudahan mengakses
pekerjaan khususnya di sektor industri.
Saran
1.
Pemerintah daerah agar lebih intensif menanggulangi
emisi-emisi yang disebabkan oleh industri.
2.
Perusahaaan bisa lebih peka terhadap lingkungan yang
semakin buruk akibat polusi yang salah satu penyebabnya adalah dari pembuangan
emisi dari pabrik.
3. Masyarakat
agar bisa berpartisipasi membantu mengurangi dampak yang disebabkan oleh
industri.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A.
2003. Ilmu Sosial Dasar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sumarjan,S.dan Soemardi, S. (1964), Setangkai Bunga Sosiologi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekomomi UI.
Mubyarto (1988). Sistem
dan Moral
Ekonomi Indonesia, Penerbit:
LP3ES.
Setyawati, E.A. (2002), Pengaruh
Kegiatan Operasi Kawasan Industri terhadap Perkem- bangan Sosial Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Skripsi, Jurusan
Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, IPB.