Tentang SosioHumanitas Unla

SosioHumanitas Unla merupakan Jurnal Ilmu-ilmu Sosial & Humaniora Universitas Langlangbuana.

Sosiohumanitas berisi karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran berdasarkan kajian literatur yang dimuat dalam bentuk media cetak oleh LPPM Universitas Langlangbuana Bandung.

Materi yang dibahas mencakup masalah dan isu-isu yang aktual mengenai aspek sosial budaya dan kemanusiaan lainnya.

ISSN 1410-9263.

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) KCU Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit PGA


Oleh:
Dwitya Damayanti; Mahendra Fakhri
Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University

 
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama (KCU) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Unit Personnel & General Affairs, dan bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh budaya terhadap disiplin kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data deskriptif kausal. Teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner pada sampel sebanyak 53 karyawan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja di PT Angkasa Pura II (Persero) KCU Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Unit Personnel & General Affairs.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, PT. Angkasa Pura II


ABSTRACT

This research was conducted at PT Angkasa Pura II (Persero) Office Main Branch (KCU) Soekarno - Hatta International Airport, Personnel & General Affairs Unit, and aims to know is there any influence of culture on work discipline. The research method used was surveyed, with causal descriptive data analysis techniques. The technique of collecting data by distributing questionnaires to a sample of 53 employees. The instrument used was a questionnaire modified Likert scale model. Data were analyzed using simple regression analysis. The results showed that organizational culture has a positive and significant influence on the discipline of work at PT Angkasa Pura II (Persero) KCU Soekarno - Hatta International Airport, Personnel and General Affairs Unit.

Keywords: Organization Culture, Work Discipline, PT. Angkasa Pura II



PENDAHULUAN
Perusahaan didirikan pasti mempunyai tujuan, aset terpenting yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah sumber daya manusia dan di dukung pula oleh sumber daya manusianya yang mampu bekerja keras dan mempunyai produktivitas yang tinggi. Mencapai produktivitas yang tinggi bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Faktor yang sangat penting untuk pencapaian produktivitas yang tinggi adalah pelaksanaan disiplin kerja dari para karyawannya, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan dan kemajuan dalam pencapaian tujuan. Disiplin tidak saja menghendaki dilaksanakannya segala peraturan dengan teliti dan murni, bahkan hal-hal kecil pun tidak boleh disampingkan, dan disiplin menghendaki adanya sanksi, yakni yang berani melanggar atau mengabaikan peraturan yang sudah ditetapkan.
PT Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Dengan demikian perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas kerja yang produktif, inovatif dan disiplin.
Salah satu unit di PT Angkasa Pura II (Persero) yaitu Personnel & General Affairs yang bertugas dibidang kepegawaian. Pada unit Personnel & General Affairs ini dibagi menjadi dua, yaitu:
·      Divisi Administrasi Kepegawaian yang mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian termasuk tata usaha kepegawaian, penghasilan karyawan, dan kesejahteraan sosial.
·      Divisi Pengembangan SDM yang mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penilaian kinerja karyawan, pelatihan, dan pengembangan karyawan.

Pengamatan dilakukan melalui wawancara tidak terstruktur di PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs. Dari pengamatan ditemukan beberapa masalah yang terjadi yang berkaitan dengan tindakan indisipliner karyawan diantaranya keterlambatan jam masuk dan percepatan jam pulang kerja, serta pemberian sanksi bagi yang melakukan tindakan indisipliner.
Jam masuk karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) yang seharusnya pada pukul 07.30 wib dan jam pulang yang seharusnya adalah pukul 16.30 wib, namun sering pula karyawan hadir dan pulang tidak tepat pada waktunya.
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, salah satunya yaitu sanksi hukuman, yang berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan organisasi, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal dan diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan.
Adapun tingkat hukuman disiplin pada PT Angkasa Pura II (Persero) yang terdiri dari: hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin sedang, dan hukuman disiplin berat.
Data yang berkaitan dengan tingkat disiplin karyawan yang rendah setiap tahunnya selama dua tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.
Data pada Tabel 1 membuktikan masih ada karyawan yang belum menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Data beberapa sanksi yang telah diberikan kepada karyawan selama dua tahun terakhir, dapat digambarkan pada Tabel 2. Data Tabel 2 berfungsi untuk mengetahui berapa banyak karyawan yang telah melanggar aturan disiplin kerja pada setiap tahunnya selama dua tahun.
Keinginan perusahaan terkait dengan adanya data jumlah sanksi dan hukuman yang diberikan kepada karyawan adalah untuk dijadikan acuan tahun berikutnya agar terus berkurangnya karyawan yang menerima sanksi dan hukuman atau menjadikan karyawan terus dan semakin disiplin dari tahun-tahun sebelumnya.


Tabel 1. Keterlambatan dan Pulang Cepat Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs

Bulan
Jumlah Karyawan
Tahun 2012
Tahun 2013
Terlambat Datang
Pulang Cepat
Terlambat Datang
Pulang Cepat
Jumlah Karyawan
%
Jumlah Karyawan
%
Jumlah Karyawan
%
Jumlah Karyawan
%
Januari
53
6
11 %
0
0%
8
15%
0
0%
Februari
53
6
11%
0
0%
7
13%
1
2%
Maret
53
5
9%
0
0%
4
8%
0
0%
April
53
7
13%
1
2%
7
13%
0
0%
Mei
53
8
15%
0
0%
9
17%
0
0%
Juni
53
6
11%
0
0%
4
8%
0
0%
Juli
53
10
19%
0
0%
12
23%
0
0%
Agustus
53
12
23%
0
0%
14
26%
0
0%
September
53
9
17%
0
0%
9
17%
0
0%
Oktober
53
4
8%
1
2%
5
9%
1
2%
November
53
4
8%
0
0%
5
9%
1
2%
Desember
53
5
9%
0
0%
7
13%
1
2%
Average
6
12,83%
0
0,3%
7
14,25%
0
0,67%



















Tabel 2. Sanksi dan Jenis Hukuman yang diberikan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs

No
Jenis Hukuman
Tahun 2012
Tahun 2013
Jumlah (orang)
Jumlah (orang)
1
Hukuman Ringan
6
7
2
Hukuman Sedang
2
3
3
Hukuman Berat
0
0

Jumlah (orang)
8
10




Selain adanya masalah pada tingkat disiplin karyawan di PT Angkasa Pura II ternyata budaya organisasi sangat mempengaruhi perilaku karyawan, budaya organisasi yang kuat akan berpengaruh terhadap pembentukan perilaku anggota-anggotanya, yang kemudian akan menjadikan budaya dalam suatu organisasi tersebut.
Penjelasan keadaan praktis (fenomena di perusahaan) diatas tergambar adanya permasalahan di perusahaan yaitu lemahnya budaya organisasi dan tingkat disiplin sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dengan Judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs.

Tujuan
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja karyawan di PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi (Robbins & Judge, 2011).


Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik (Umam, 2010).

Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki kesamaan keyakinan, tata nilai, dan asumsi yang akan menjadi landasan bagi semua orang di organisasi untuk meng- interpretasikan setiap tindakan baik yang mereka lakukan maupun tindakan yang dilakukan orang lain. (Darmawan, 2013)

Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip-prinsip dasar yang merupakan landasan bagi sistem dan praktik-praktik manajemen serta perilaku yang meningkatkan dan menguatkan prinsip-prinsip tersebut. (Umam, 2010)
Karakteristik budaya organisasi menurut Luthans (dalam Ernawan, 2011), yaitu:
1)      Peraturan-peraturan perilaku yang harus dipatuhi yang dapat dijadi- kan pedoman dalam hubungan antara anggota organisasi, komunikasi, terminologi, dan upacara-upacara.
2)      Norma-norma, yaitu berupa aturan-aturan tidak tertulis yang menentukan bagaimana cara bekerja.
3)      Nilai-nilai yang dominan, yaitu mengandung konsepsi yang jelas, atau keyakinan tentang hal-hal yang diinginkan atau diharapkan oleh anggota organisasi, seperti konsepsi nilai tentang kualitas, efisiensi tinggi, absensi rendah, dan sebagainya.
4)      Filosofi, yaitu berkaitan dengan kebijaksanaan organisasi, menyangkut cara memperlakukan anggota organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan.
5)      Aturan-aturan yang berisi petunjuk mengenai pelaksanaan tugas-tugas dalam organisasi.
6)      Iklim organisasi yang menggambarkan lingkungan fisik organisasi, perilaku hubungan antar anggota, juga hubungan organisasi dengan pihak-pihak luar organisasi.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management (HRM) mengacu pada kebijakan-kebijakan, praktik-praktik, serta sistem-sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan kinerja karyawan (Noe et al., 2010).

Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin adalah kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya (Sutrisno, 2009).
Siswanto (2005) berpendapat bahwa faktor-faktor dari disiplin kerja itu ada 5 yaitu:
1)      Frekuensi Kehadiran, salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kedisiplinan pegawai. Semakin tinggi frekuensi kehadirannya atau rendahnya tingkat kemangkiran maka pegawai tersebut telah memliki disiplin kerja yang tinggi.
2)      Tingkat Kewaspadaan, pegawai yang dalam melaksanakan pekerjaannya selalu penuh perhitungan dan ketelitian memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap dirinya maupun pekerjaannya.
3)      Ketaatan pada Standar Kerja, dalam melaksanakan pekerjaannya pegawai diharuskan menaati semua standar kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dan pedoman kerja agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat dihindari.
4)      Ketaatan pada Peraturan Kerja, dimaksudkan demi kenyamanan dan kelancaran dalam bekerja.
5)      Etika Kerja, diperlukan oleh setiap pegawai dalam melaksanakan perkerjaannya agar tercipta suasana harmonis, salin meng- hargai antar sesama pegawai.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Penelitian kuantitatif menurut Muijis (dalam Suharsaputra, 2012) merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data numerik, kemudian dianalisis yang umumnya menggunakan data-data numerik, kemudian dianalisis yang umumnya menggunakan statistik. Jenis penelitian ini memakai metode deskriptif kausal adalah suatu masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih dan hubungan yang bersifat sebab akibat (Sugiyono, 2010).
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs yaitu berjumlah 53 karyawan.
Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan oleh penulis sesuai dengan judul yang diteliti adalah Probability sampling. Teknik Probability sampling yang dipilih oleh penulis adalah sensus. Sensus adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100 (Noor, 2012). Sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010).
Ada lima teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu analisis deskriptif, Method Of Successive Interval (MSI), Analisis Regresi Linier Sederhana, Uji Hipotesis dan Koefisien Determinasi (r2).

HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Dengan menganalisis kuesioner maka dapat membandingkan tanggapan responden atas budaya organisasi terhadap disiplin kerja karyawan dan diperoleh hasil analisis perbandingannya, yaitu tanggapan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 71,88% terhadap variabel budaya organisasi dan 70,1% terhadap variabel disiplin kerja karyawan. Sedangkan untuk responden yang berjenis kelamin perempuan diperoleh hasil sebesar 81,4% terhadap variabel budaya organisasi dan 84,3% terhadap variabel disiplin kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan unit personnel & general affairs yang berjenis kelamin perempuan memiliki nilai budaya lebih tinggi dan mempunyai disiplin kerja yang lebih baik dari laki-laki. Presentase mengenai tingkat frekuensi perempuan pada garis kontinium dapat dilihat pada Gambar 1.



Gambar 1. Posisi Karakteristik Jenis Kelamin Perempuan Terhadap Garis Kontinum (Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah 2014)




2.      Berdasarkan Usia Responden
Dengan menganalisis kuesioner maka dapat membandingkan tanggapan responden atas budaya organisasi terhadap disiplin kerja karyawan dan diperoleh hasil analisis perbandingannya yaitu tanggapan responden yang berusia 21-30 tahun sebesar 74,55% terhadap variabel budaya organisasi dan 81,78% terhadap variabel disiplin kerja karyawan. Bagi responden yang berusia 31-40 tahun diperoleh hasil sebesar 74,03% terhadap variabel budaya organisasi dan 75,8% terhadap variabel disiplin kerja karyawan. Sedangkan untuk responden yang berusia > 40 tahun diperoleh hasil sebesar 85,12% terhadap variabel budaya organisasi dan 80,01% terhadap variabel disiplin kerja karyawan.
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa karyawan unit personnel & general affairs yang berusia > 40 tahun memiliki nilai budaya lebih tinggi dibandingkan responden usia lainnya yakni sebesar 85,12% dan yang berusia 21-30 tahun mempunyai disiplin kerja yang lebih baik dibandingkan karyawan yang berusia lainnya yakni sebesar 81,78%. Presentase mengenai tingkat frekuensi pada garis kontinium dapat dilihat pada Gambar 2.




Gambar 2. Posisi Karakteristik Berdasarkan Usia Terhadap Garis Kontinum
(Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah 2014)



Hasil analisis perbandingannya yaitu tanggapan responden dengan pendidikan terakhir SMA/D1-D3 sebesar 73,87% terhadap variabel budaya organisasi dan 70,26% terhadap variabel disiplin kerja karyawan, responden dengan pendidikan terakhir Sarjana sebesar 77,43% terhadap variabel budaya organisasi dan 78,71% terhadap variabel disiplin kerja karyawan, responden dengan pendidikan terakhir lainnya seperti S-2 (Strata dua) sebesar 80,48% terhadap variabel budaya organisasi dan 82,35% terhadap variabel disiplin kerja karyawan. Dari hasil tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa tanggapan responden dengan pendidikan terakhir lainnya yaitu S-2 (Strata dua) sebesar 80,48% dan 82,35% merupakan tanggapan tertinggi dibandingkan responden lainnya dalam variabel budaya organisasi maupun variabel disiplin kerja karyawan.Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan sangat mempengaruhi disiplin kerja dan kebudayaan dari seseorang.Persentase mengenai tingkat frekuensi pada garis kontinium dapat dilihat pada Gambar 3.


 



Gambar 3. Posisi Karakteristik Pendidikan S2-S3 Terhadap Garis Kontinum
(Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah 2014)



Hasil analisis perbandingannya yaitu tanggapan responden dengan masa kerja < 3 tahun sebesar 76,87% terhadap variabel budaya organisasi dan 85,32% terhadap variabel disiplin kerja karyawan, responden dengan masa kerja 3-5 tahun diperoleh hasil sebesar 75,93% terhadap variabel budaya organisasi dan 75,56% terhadap variabel disiplin kerja karyawan, responden dengan masa kerja > 5 tahun sebesar 77,55% terhadap variabel budaya organisasi dan 78,09% terhadap variabel disiplin kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan unit personnel & general affairs dengan masa kerja > 5 tahun memiliki nilai budaya lebih tinggi dibandingkan responden dengan masa kerja lainnya yakni sebesar 77,55% dan karyawan unit personnel & general affairs dengan masa kerja <3 tahun mempunyai disiplin kerja yang lebih tinggi dibandingkan karyawan dengan masa kerja lainnya yakni sebesar 85,32%. Presentase mengenai tingkat frekuensi pada garis kontinium dapat dilihat pada Gambar 4.



Gambar 4. Posisi Karakteristik Berdasarkan Masa Bekerja > 5 Tahun Terhadap Garis Kontinum (Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah 2014)






Analisis Regresi Linier Sederhana
Pengolahan data secara regresi linear sederhana, diperoleh dari persamaan berikut:
Y = a + bX
Y = 0.576 + 0.839X
Dari persamaan di atas dapat diperoleh hasil bahwa:
a.       Konstanta sebesar 0.576, artinya ketika variabel X (Budaya Organisasi) bernilai 0 (nol), maka variabel Y (Disiplin Kerja Karyawan) akan bernilai 0.576.
b.      Koefisien regresi b (0.839) memiliki arti bahwa setiap X meningkat 1, maka Y akan meningkat sebesar 0.839. Pada koefisien regresi variabel budaya organisasi ini bernilai positif yang berarti terjadi hubungan yang positif antara budaya organisasi dengan  disiplin kerja karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs. Sehingga didapat kesimpulan dari persamaan analisis regresi linear sederhana dalam penelitian kali ini adalah ketika nilai budaya organisasi meningkat maka nilai disiplin kerja karyawan juga meningkat. Sebaliknya jika nilai budaya organisasi menurun maka nilai disiplin kerja karyawan juga menurun.

Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji di atas, diperoleh t hitung sebesar 6.261 dan nilai t tabel dari tabel distribusi t dengan α = 0,05 pada pengujian dua arah adalah 2.005 yang berarti lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel), selain itu nilai signifikan pada tabel t hitung adalah sebesar 0.000 kurang dari 0.05, maka diputuskan untuk H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel budaya organisasi (X) berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja karyawan (Y) pada PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs.

Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs dalam bentuk persentase, maka digunakan juga pengujian koefisien determinasi dan diperoleh nilai R-Square sebesar 0,435. Hal ini berarti bahwa 43.5% variabel dependen yaitu disiplin kerja karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs, dapat dijelaskan dengan satu variabel independen yaitu budaya organisasi, sedangkan sisanya sebesar 56.5% atau 0,565 dapat dijelaskan oleh variabel atau faktor-faktor di luar variabel penelitian.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Nilai tanggapan subvariabel peraturan-peraturan perilaku yang harus dipatuhi sebesar 84,4%, norma-norma sebesar 71,7%, nilai-nilai yang dominan sebesar 73,6%, filosofi sebesar 77,6%, aturan-aturan sebesar 83,7%, dan iklim organisasi sebesar 72,6%. Dari variabel budaya organisasi memiliki nilai rata-rata sebesar 77,27%. Dengan demikian dapat disimpulkan, responden atau karyawan unit personnel & general affairs pada PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki nilai rata-rata tanggapan yang baik dan tinggi dalam pengaplikasian budaya organisasi di perusahaan.
2.      Nilai tanggapan subvariabel frekuensi kehadiran sebesar 78,8%, tingkat kewaspadaan sebesar 77,4%, ketaatan pada standar kerja sebesar 76,4%, ketaatan pada peraturan sebesar 78,8%, dan etika kerja sebesar 79,2%. Dari variabel disiplin kerja karyawan memiliki nilai rata-rata sebesar 78,12%. Dengan demikian dapat disimpulkan, responden atau karyawan unit personnel & general affairs pada PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki nilai rata-rata tanggapan yang baik dan tinggi dalam menerapkan disiplin kerja pekerjaannya di perusahaan.
3.      Berdasarkan hasil uji hipotesis secara keseluruhan, budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Unit Personnel & General Affairs dengan tingkat pengaruh sebesar 43,5% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar budaya organisasi, yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Saran
1.      Dikarenakan penelitian ini hanya meneliti tentang pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja karyawan saja, sedangkan masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi disiplin kerja karyawan seperti kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja dan lainnya maka untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi disiplin kerja karyawan yang termasuk dalam riset khalayak yang tidak diteliti seperti audience profile (profil khalayak), dan audience rating (peringkat khalayak) yang tidak dibahas secara mendalam dalam penelitian ini.
2.      Selain itu, diharapkan untuk penelitian berikutnya dapat mengganti objek penelitian karena disetiap perusahaan mempunyai perilaku karyawan yang berbeda-beda.


DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, D. (2013). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Surabaya: Pena Semesta.

Ernawan, E. R. (2011). Budaya Organisasi dalam Perpektif Ekonomi dan Bisnis (Cetakan Kesatu). Bandung: Alfabeta, cv.

Noe, R. A., Hollenbeck, J.R., Gerhart, B., & Wright, P.M. (2010). Human Resources Management. Jakarta: Salemba Empat.

Noor, J. (2012). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (Cetakan Kedua). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Robbins, S. P., & Judge, Timothy A. (2011). Organizational Behavior (14th Edition). England: Pearson Education Limited.

Siswanto, B. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Cetakan ke-10). Bandung: Alfabeta, cv.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Cetakan Kesatu). Bandung: PT Refika Aditama.

Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Pertama). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Umam, K. (2010). Perilaku Organisasi (Cetakan Kesatu). Bandung: Pustaka Setia.